DPP PKB: Lily Wahid & Gus Choi Salah Langkah

  • Post author:
  • Post category:PKB

INILAH.COM, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) puas atas putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menolak gugatan Lily Wahid dan Effendi Choirie atau Gus Choi.

Kuasa Hukum DPP, Anwar Rahman menilai, sedari awal keduanya memang telah salah langkah memasukkan keputusan pemecatan keduanya ke jalur hukum. “Ya begini kalau salah langkah, maka hasilnya pun salah,” ujar Anwar usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (31/5/2011).

Dia menjelaskan, sedari awal kasus ini seharusnya memang diselesaikan di internal partai dahulu yaitu melalui Majelis Takhim atau mahkamah partai. Hal itu sesuai dengan aturan dalam AD/ART PKB dan juga undang-undang partai politik karena merupakan permasalahan menyangkut internal partai. (more…)

Continue ReadingDPP PKB: Lily Wahid & Gus Choi Salah Langkah

KyaiPedia: KH Agus Maksum Jauhari Lirboyo, Sang Pendekar Pagar Nusa

  • Post author:
  • Post category:Ke-NU-an

Pondok Pesantren dulunya tidak hanya mengajarkan ilmu agama dalam pengertian formal-akademis seperti sekarang ini, semisal ilmu tafsir, fikih, tasawuf, nahwu-shorof, sejarah Islam dan seterusnya. Pondok pesantren juga berfungsi sebagai padepokan, tempat para santri belajar ilmu kanuragan dan kebatinan agar kelak menjadi pendakwah yang tangguh, tegar dan tahan uji. Para kiainya tidak hanya alim tetapi juga sakti. Para kiai dulu adalah pendekar pilih tanding.

Akan tetapi belakangan ada tanda-tanda surutnya ilmu bela diri di pesantren. Berkembangnya sistem klasikal dengan materi yang padat, ditambah eforia pembentukan standar pendidikan nasional membuat definisi pesantren kian menyempit, melulu sebagai lembaga pendidikan formal.</p>

Para ulama-pendekar merasa gelisah. H Suharbillah, seorang pendekar dari Surabaya yang gemar berorganisasi menemui KH Mustofa Bisri dari Rembang dan menceritakan kekhawatiran para pendekar. Mereka lalu bertemu dengan KH Agus Maksum Jauhari Lirboyo alias Gus Maksum yang memang sudah masyhur di bidang beladiri. Nama Gus Maksum memang selalu identik dengan “dunia persilatan”. (more…)

Continue ReadingKyaiPedia: KH Agus Maksum Jauhari Lirboyo, Sang Pendekar Pagar Nusa

Mendekatkan Diri kepada Allah dengan Bertarekat

  • Post author:
  • Post category:Ke-NU-an

Tegal, NU Online
Banyak cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, salah satunya dengan menggabungkan diri ke dalam jamaah tarekat dan mengikuti berbagai kegiatannya. Seperti yang dilakukan oleh jamaah Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah (TQN) Pondok Pesantren Suryalaya yang dibimbing oleh oleh Mursyid KH A Shohibul wafa Tajul Arifin atau yang lebih dikenal dengan nama Abah Anom dari Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat.

Amalan yang dilakukan secara berjamaah itu, terdiri dari beberapa jenis amalan rutin. Mulai dari amalan harian, mingguan, serta bulanan . Seperti yang digelar Masjid Pondok Pesantren Miftahul Janah Desa Grobog Kulon Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Ahad (29/5) kemarin. Amalan berupa manaqib itu dilaksanakan setiap bulan, yang kebetulan berbarengan dengan manaqib rutin tingkat korwil Jawa Tengah. (more…)

Continue ReadingMendekatkan Diri kepada Allah dengan Bertarekat

Shalawat Habib Syech untuk Negeri Damai

  • Post author:
  • Post category:Ke-NU-an

Magelang, NU Online
Ketika syair “Sholatun bi salamil mubin” didendangkan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, sekitar 20 ribur orang lebih serentak mengikuti alunan syairnya. Halaman Masjid Agung, Alun-alun Kota Magelang menjadi lautan manusia yang berbaju putih, Sabtu (28/5).

Habib Syeh mengangkat tangannya, tanpa dikomando para Syechkres (pecinta shalawat Habib Syech) dan para jamaah majelis ta’alim Magelang Bershalawat menirukan syairnya, “Sholatun bi salamil mubini linuqhotit ta’yii ni ya ghoroomii. Nabiyyuna kaana ashlattak wiini min ahdi kun fayakuunu yaa ghoroomii.”

Yang maknanya kurang lebihnya begini, “Shalawat serta salam kupersembahkan kepadamu wahai kekasihku. Sebagai bukti keteguhanku, wahai Nabi Muhammad SAW (kekasihku).”

Seraya melantunkan syair itu, bendera warna-warna dikibarkan. Bendera yang dikibarkan para jamaah antara lain bendera merah putih, NU, Syechkres, OI (orang Indonesia), Muhammadiyah, kelompok pengajian, bendera bertuliskan Allah dan Muhammad. Merah, biru, putih, kuning, ungu bendera yang mereka kibarkan tak menjadi sebuah perbedaan. Semua larut dalam kebersamaan, satu hati mendendangkan syair-syair kecintaan dan kerinduan umat manusia kepada Rasulullah.

Sepanjang acara, bendera-bendera itu tak pernah berhenti, terus bergerak dikibarkan seperti menjadi sebuah semangat untuk mencintai Rasulullah, Indonesia dan sesama manusia. Anak-anak, remaja dan orang tua mendendangkan shalawat untuk keselamatan dunia dan akhirat. Sesuai dengan tema malam itu yakni, Magelang Bershalawat Doa untuk Kedamaian dan Keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Disela-sela bershalawat Habib Syech juga memberikan uraian hikmah. Dia mengajak seluruh umat manusia untuk intropeksi diri, jadilah seperti akar. Karena akar adalah unsur pohon yang memiliki ketulusan dalam menjalani mata rantainya. Meski akhirnya yang mendapatkan sanjungan adalah buah dari pohon itu.

“Menirulah Rasulullah meski berbeda keyakinan dan agama beliau menghormati mereka. Bahkan Beliau mendoakan mereka yang bersebrangan dan memusuhinya,” katanya.

Menurutnya, hal yang paling sederhana mudah dilakukan adalah senyum dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan sembari mengucapkan salam. Jangan sampai kalah dengan semut, setiap kali berpapasan dengan temannya selalu bersalamanan. (more…)

Continue ReadingShalawat Habib Syech untuk Negeri Damai

Ciptakan Kedamaian dengan Membumikan Sikap Tasamuh

  • Post author:
  • Post category:Ke-NU-an

Sukoharjo, NU Online
Indonesia damai, aman, dan sejahtera tentulah merupakan cita-cita semua warga bangsa. Oleh karena marilah satukan keinginan dan bulatkan tekad untuk terus berusaha menciptakan kedamaian dengan ‘membumikan’ sikap tasamuh (toleransi/tepo seliro) dalam beragama, berbangsa dan bernegara.

Demikian disampaikan Ketua PC NU Sukoharjo, HM Nagib Sutarno, menyinggung maraknya berbagai aksi-aksi kekerasan yang berdalih untuk menegakkan agama di tanah air. Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hasan Sukoharjo itu berharap agar para tokoh agama tidak terjebak dalam usaha-usaha politisasi dan kekerasan. (more…)

Continue ReadingCiptakan Kedamaian dengan Membumikan Sikap Tasamuh

Lembaga Wakaf NU Jalin Kerjasama Wakaf Uang dengan BNI Syariah

  • Post author:
  • Post category:Ke-NU-an

Jakarta, NU Online
Lembaga Wakaf dan Pertanahan NU (LWPNU) melakukan penandatanganan kerjasama dengan BNI Syariah dalam pengelolaan dana wakaf uang, yang produk baru dalam melakukan wakaf, yang selama ini hanya diidentikkan dengan wakaf tanah.

Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Direktur Utama BNI Syariah Rizqullah di gedung PBNU, Senin (30/5).

Kang Said menyatakan bahwa kerjasama dengan NU sangat tepat karena masih banyak warga NU yang memerlukan dukungan untuk bisa menjadi sejahtera. “Kalau membantu organisasi lain, perjuangannya sedikit lagi sudah selesai, tetapi kalau membantu NU, perjuangannya masih panjang sehingga lebih bermanfaat,” katanya. (more…)

Continue ReadingLembaga Wakaf NU Jalin Kerjasama Wakaf Uang dengan BNI Syariah

Sekjen Ansor: Banser siap tumpas teroris

  • Post author:
  • Post category:Ke-NU-an

Jakarta, NU Online
Banser atau barisan serbaguna adalah tentara yang dimiliki Nahdlatul Ulama (NU), karenanya apapun yang terjadi pada diri NU baik ancaman maupun upaya kelompok lain untuk merongrong NU, Banser harus tampil menjadi garda terdepan dalam membentengi NU.

“Jadi, masuk Ansor atau Banser berarti jiwa raga sudah siap untuk NU,” ujar Sekretaris Jenderal Gerakan Pemuda Ansor M Aqil Irham saat membuka acara diklatsar Banser yang digelar Satkorcab Banser bersama Pengurus Cabang Ansor Jakarta Utara, Senin, (30/5).

Hadir dalam acara pembukaan diklat Banser yang digelar selama tiga hari itu, Sekjen GP Ansor mewakili Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid, Ketua Cabang Ansor Jakut Abdul Azis, Komandan Satkorcab Banser Jakut Supriyadi, Pengurus Cabang NU Jakut dan 200 peserta diklat Banser dari berbagai cabang dan rayon di Jakarta Utara.

Lebih lanjut Aqil Irham mengatakan, semua peserta jangan kuatir kalau sudah menjadi Ansor atau Banser anda dijadikan teroris. Justru sebaliknya kata Aqil, andalah yang akan menumpas teroris itu. Selain itu katanya, masuk Ansor berarti anda akan menemukan kedamaian dan ketentraman, karena NU selalu identik dengan kedamaian, menghormati budaya lokal dan rahmat bagi kita semuanya. “Sekali lagi, Banser tidak mengenal paksaaan dan kekerasan,” kata Sekjen.

Sementara itu, Komandan Satkorcab Jakarta Utara Supriyadi mengatakan, tema besar yang kami angkat dalam diklat kali ini adalah “Membentuk generasi Banser yang militan sebagai Banser perkotaan”, sesuai dengan tema inilah para peserta diharapkan benar-benar menjadi kader Banser yang militan dan solid terhadap NU. “Terpenting adalah memperaktikan apa yang sudah didapat dari diklat,” ujarnya. (more…)

Continue ReadingSekjen Ansor: Banser siap tumpas teroris

Gerakan Syiah di Indonesia

  • Post author:
  • Post category:Ke-NU-an

Oleh H. As’ad Said Ali (Wakil Ketua PBNU)

Syi’ah yang berkembang di Indonesia dapat dibedakan kedalam dua corak, yakni Syi’ah politik, dan Syi’ah non-politik. Syi’ah politik adalah mereka yang memiliki cita-cita politik untuk membentuk negara Islam, sedangkan Syi’ah non-politik mencita-citakan membentuk masyarakat Syi’ah. Syi’ah politik aktivitasnya menekankan pada penyebaran ide-ide politik dan pembentukan lapisan intelektual Syi’ah, sedangkah Syiah non-politik menekankan pada pengembangan ide-ide fikih Syi’ah.

Syi’ah non-politik atau Syi’ah fikih masuk ke Indonesia sejak awal abad 19, yang dibawa oleh pedagang-pedagang dari Gujarat, India, dan ulama-ulama dari Hadramaut. Salah satu tokohnya yang membawa masuk ke Indonesia adalah Habib Saleh Al-Jufri, mantan panglima perang Syarif Husen, kakek dari Raja Husen Yordania, yang dikalahkan oleh Abdul Aziz, bapak dari Raja Abdullah Arab Saudi. Syi’ah yang mereka bawa ke Indonesia pada gelombang ini adalah Syi’ah Zaidiyah. Pada awalnya cara dakwahnya dilakukan secara individu-individu, kemudian, sejak kemerdekaan beberapa tokoh dari mereka membentuk pesantren, salah satunya adalah Husen Al-Habsyi, mendirikan Pesantren YAPI di Bangil, Jawa Timur. (more…)

Continue ReadingGerakan Syiah di Indonesia

VIDEO: Bumi, 100 Juta Tahun dari Sekarang

  • Post author:
  • Post category:Sains

VIVAnews – Daratan di bumi tidaklah seperti yang seperti kita lihat saat ini. Benua-benua yang ada di dalamnya terbentuk saat pelat lempeng Bumi bergerak. Mereka saling memecahkan diri dan juga saling bertabrakan selama periode waktu yang sangat panjang.

Menurut para paleogeograf, sekitar 3,1 miliar tahun lalu, di Bumi dulunya ada satu supercontinent atau benua raksasa yang disebut Vaalbara. Benua ini terpecah sekitar 2,8 miliar tahun lalu dan membentuk Kenorland, benua raksasa lain. (more…)

Continue ReadingVIDEO: Bumi, 100 Juta Tahun dari Sekarang