Jakarta, NU Online
Mantan Ketua Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama (LDNU) KH Nuril Huda meminta para penyelenggara haji dan umruh untuk tidak berorientasi pada keuntungan, melainkan berniat ibadah karena Allah. Ia menyampaikan hal itu di ruangan LDNU, gedung PBNU, Kramat Raya 164, Jakarta senin (11/1).
Salah seorang pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini juga meminta kepada penyelenggara haji dan umroh supaya jamaah tidak terlantar, baik di tanah suci ataupun di bandara-bandara.
“Jamaah umrah atau haji adalah tamu-tamu Allah yang harus dihormati dan diperlakukan dengan baik. Keterlantaran itu tidak akan terjadi jika saja panitia penyelenggara mempersiapkan segala seuatunya dengan baik,” katanya.
Kiai Nuril menyarankan kepada pemerintah, khsusunya Kementrian Agama agar benar-benar memerhatikan lembaga yang menyelenggarakan pelaksanaan umrah. Jika suatu lembaga penyelenggaraan ibadah umrah atau haji itu terbukti menelantarkan jemaahnya, hendaknya izin penyelenggaraannya dicabut.
Saalah satu dekralator Asbihu NU, berharap para penyelenggara ibadah umrah dan haji memperhatikan kualitas pembimbingnya. Seorang pembimbing baik tidak hanya memberikan penyuluhan tata cara ibadah, tapi menjelaskan sejarah-sejarah melatarbelakangi tempat yang berkaitan dengan haji.
“Jamaah haji ketika pulang, tidak hanya bercerita tentang prosesi ibadahnya, tapi pulang dengan menjadi lebih baik ibadahnya lebih dekat kepada Allah, menjadi baik ahlu sunahnya dan memiliki jiwa juang untuk membela ahlussunah,” tutup Kiai Nuril Huda. (Adi Sucipto/Abdullah Alawi)
Sumber: NU Online