Ini Pendapat KH Sya’roni Ahmadi tentang Penggunaan kata Sayyidina
Seiring dengan bertumbuhkembangnya beberapa paham di Indonesia, terdapat sebagian kelompok yang gemar menyalahkan amaliyah nahdliyah yang telah berjalan mengakar di tengah masyarakat. Tak sedikit dari mereka saling beradu argumen dengan masing-masing pihak tanpa memahami duduk permasalahan secara utuh.
Seperti perdebatan penggunaan kata “sayyidina” dalam shalawat Nabi. Mustasyar PBNU KH Sya’roni Ahmadi mengatakan bahwa hal tersebut hukumnya boleh berdasarkan nash Al-Qur’an secara sharih (jelas). Adapun orang yang tak setuju itu semata dikarenakan mereka tak paham.
Lafadh as-sayyid merupakan lafadh kulli musytarak, yaitu satu lafadh yang mempunyai makna lebih dari satu arti. Demikian penjelasan Kiai Sya’roni pada salah satu pertemuan pengajian Tafsir Al Jalalain rutin setiap Jumat pagi di Masjid Al Aqsha, Menara Kudus. (more…)