Skip to content

emka.web.id

Menu
  • Home
  • Indeks Artikel
  • Tutorial
  • Tentang Kami
Menu

Cara Mengatur Terowongan SSH di Linux


Menyiapkan terowongan SSH di Linux dapat menjadi cara yang berguna untuk melindungi privasi dan keamanan online Anda. Terowongan SSH mengenkripsi lalu lintas internet Anda dan merutekannya melalui terowongan aman ke server jarak jauh, sehingga hampir tidak mungkin bagi siapa pun untuk mencegat atau membaca data Anda. Pada artikel ini, kami akan menunjukkan kepada Anda cara menyiapkan terowongan SSH di Linux menggunakan baris perintah. Perintah SSH Dasar SSH

Pertama, buka jendela terminal di komputer Linux Anda. Anda dapat melakukan ini dengan menekan Ctrl+Alt+T atau dengan menavigasi ke menu aplikasi Anda dan mencari "Terminal".

Untuk menyiapkan terowongan SSH di Linux, kami akan menggunakan perintah ssh. Sintaks dasar untuk perintah ssh adalah sebagai berikut:


ssh [user@]hostname [-p port] [command]1ssh [user@]hostname [-p port] [command]


Inilah fungsi setiap bagian dari perintah:
[[email protected]]hostname: Server jarak jauh yang ingin Anda sambungkan. Anda dapat menentukan nama pengguna yang akan digunakan untuk koneksi sebelum nama host, seperti ini: [email protected][-p port]: Nomor port yang akan digunakan untuk koneksi SSH. Secara default, SSH menggunakan port 22, tetapi Anda dapat menentukan nomor port yang berbeda jika perlu. [perintah]: Perintah yang ingin Anda jalankan di server jarak jauh. Dalam hal ini, kami akan membuat terowongan SSH, jadi kami tidak perlu menentukan perintah. Set Up the Local SSH Tunnel

Local SSH tunneling digunakan untuk meneruskan port lokal ke server jarak jauh. Misalnya, jika Anda memiliki server web yang berjalan di mesin lokal yang ingin Anda akses dari server jarak jauh, Anda dapat menggunakan tunneling SSH lokal untuk meneruskan port server web ke server jarak jauh. Berikut contohnya:


ssh -L [local_port]:[host_jarak]:[port_jarak] [pengguna@]namahost -p [port]1ssh -L [port_lokal]:[host_remote]:[port_remote] [pengguna@]namahost -p [port]


Inilah yang dilakukan setiap bagian dari perintah:
-L [local_port]:[remote_Host]:[remote_port]: Menentukan nomor port lokal yang akan digunakan untuk terowongan SSH (local_port), host jarak jauh dan nomor port yang akan dihubungkan untuk melalui terowongan SSH (remote_Host:remote_port). [[email protected]]hostname: Server jarak jauh yang ingin Anda sambungkan. Anda dapat menentukan nama pengguna yang akan digunakan untuk koneksi sebelum nama host, seperti ini: [email protected]-p [port]: Nomor port yang akan digunakan untuk koneksi SSH. Secara default, SSH menggunakan port 22, tetapi Anda dapat menentukan nomor port yang berbeda jika perlu.
Misalnya, jika Anda ingin menyiapkan terowongan SSH di port 8080 untuk mengakses server web di server jarak jauh dengan alamat IP 192.168.1.100, Anda akan menggunakan perintah berikut:
ssh -L 8080 :localhost:80 [email protected] -p 22 

Perintah ini menyiapkan terowongan SSH yang memetakan port lokal 8080 ke port 80 server jarak jauh, memungkinkan Anda untuk mengakses server web server jarak jauh di mesin lokal Anda dengan membuka “http ://localhost:8080” di browser web Anda.
Atur Tunnel SSH Jarak Jauh

Tuneling SSH jarak jauh digunakan untuk meneruskan port jarak jauh ke mesin lokal. Misalnya, jika Anda memiliki server database yang berjalan di server jarak jauh yang ingin Anda akses dari mesin lokal, Anda dapat menggunakan tunneling SSH jarak jauh untuk meneruskan port server database ke mesin lokal Anda. Berikut contohnya:
ssh -R 3306:localhost:3306 [email protected]

Perintah ini meneruskan port 3306 di server jarak jauh ke port 3306 di mesin lokal Anda. Anda kemudian dapat terhubung ke server database yang berjalan di server jarak jauh dengan menghubungkan ke localhost:3306 di mesin lokal Anda. Misalnya, jika Anda memiliki mesin lokal yang menjalankan server web yang ingin Anda izinkan aksesnya dari server jarak jauh, Anda dapat menggunakan kanalisasi SSH terbalik untuk membuat koneksi aman antara kedua mesin. Berikut contohnya:

Pada mesin lokal Anda, jalankan perintah berikut:
ssh -R 8080:localhost:80 [email protected]

Perintah ini meneruskan port 8080 di server jarak jauh ke port 80 di mesin lokal Anda . Anda kemudian dapat mengakses server web yang berjalan di mesin lokal Anda dengan menghubungkan ke http://remote-server.com:8080.

Dengan menggunakan tunneling SSH, Anda dapat mengakses sumber daya di server jarak jauh dengan aman dan meneruskan port antar mesin tanpa memaparkannya ke public internet.
Pertahankan Terowongan SSH Aktif

Ingat bahwa terowongan SSH memerlukan koneksi aktif ke server jarak jauh agar tetap terbuka. Jika koneksi terputus karena alasan apa pun, tunnel akan ditutup dan Anda harus mengaturnya lagi.

Untuk menghindarinya, Anda dapat menggunakan alat seperti autossh, yang secara otomatis menghubungkan kembali tunnel SSH jika koneksi terputus.
Conclusion

Pengaturan memasang terowongan SSH di Linux dapat menjadi cara yang berguna untuk melindungi privasi dan keamanan online Anda. Dengan menggunakan perintah ssh, Anda dapat dengan mudah membuat terowongan aman ke server jarak jauh dan merutekan lalu lintas internet Anda melaluinya. Dengan mengikuti langkah-langkah



Referensi tecadmin.comArtikel Diperbarui pada: February 23, 2023
Kontributor: Syauqi Wiryahasana
Model: Haifa Manik Intani
Seedbacklink

Recent Posts

TENTANG EMKA.WEB>ID

EMKA.WEB.ID adalah blog seputar teknologi informasi, edukasi dan ke-NU-an yang hadir sejak tahun 2011. Kontak: kontak@emka.web.id.

©2024 emka.web.id Proudly powered by wpStatically