
Sebelumnya, alumnus Pascasarjana Universitas Al-Azhar Cairo ini pernah menjadi Wakil Bendahara OPPM (1974-1975), Sekretaris Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Madinah (1977), Ketua IKPM Cairo (1984), salah seorang Deklarator ICMI Malang (1990), dan anggota BP3 A Departemen Agama Jawa Timur pada 2006 silam. Selain itu, almarhum pernah menjabat sebagai Direktur Pusat Studi Islam (Pusdilam) Al-Amien (1998-2000), Sekretaris Pesantren Al-Amien (2000-2004), dan Wakil Pimpinan Pesantren Al-Amien (2007-2012). Puncaknya, sebagai pimpinan Pesantren Al-Amien mulai Juni 2012 sampai sekarang. Seperti diberitakan, Kiai Maktum mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 12.21 WIB di Rumah Sakit Darmo Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/12). Ia juga dikenal pejuang antikorupsi melalui taushiyah-taushiyahnya. Wafatnya KH Maktum Djauhari menyisakan luka mendalam di hati keluarganya. Khususnya bagi sang istri tercinta, Ny. Hj. Nur Jalilah Dimyathi dan keenam anaknya. Kiai yang lahir 14 Mei 1958 itu, mempunyai 2 laki-laki dan 4 perempuan. Mereka adalah Muhammad Haitsam (23 tahun), Samiyah (22 tahun), Afaf Az-Zahro (20 tahun), Nabil Fuadi (18 tahun), Rania Izzati (16 tahun), dan Madilah Amani (13 tahun). (Hairul Anam/Mahbib)