Cianjur, Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat bekerja sama dengan Prodi Pendidikan Teknologi Kejuruan Sekolah Pascasarjana UPI Bandung menggelar Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Guru SMK di Kantor PCNU Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (12/9).
Menurut Sekretaris PW Pergunu Jabar H. Saepuloh, pelatihan yang dihadiri 30 guru SMK se-Kabupaten Cianjur ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi, keterampilan dan budaya menulis karya tulis ilmiah guru SMK di lingkungan Nahdlatul Ulama.
Saepuloh menilai, guru-guru NU masih kurang produktif dalam karya tulis ilmiah, baik dalam bentuk laporan hasil penelitian atau tinjauan ilmiah atas fenomena tertentu. Kondisi ini berbeda dari kondisi ulama-ulama terdahulu yang produktif dalam hal penulisan.
“Ulama-ulama terdahulu jadi besar sebetulnya bukan karena ilmunya saja, melainkan besar karena karya tulisnya, bahkan karya tulisnya masih menjadi rujukan ulama-ulam sekarang,” tutur H. Saepuloh.
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua PCNU Kabupaten Cianjur H M Choirul Anam MZD. Sementara narasumber pelatihan ini terdiri dari para pakar dan akademisi, antara lain MS Barliana, Dedy Suryadi, Kamin Sumardi, dan H Wahyu Wibisana.
Menurut Kamin Sumardi, karya tulis ilmiah merupakan bagian dari pengembangan diri dan pengembangan profesi guru. Apalagi, karya tulis ilmiah juga menjadi sebuah tuntutan kinerja, bahkan menjadi persyaratan kenaikan jenjang kepangkatan.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan karya tulis ilmiah diperlukan pelatihan secara terus-menerus dan komprehensif. “Selama ini pelatihan karya tulis ilmiah banyak diselenggarakan di kota besar, sehingga guru yang ada di daerah masih belum banyak memperoleh pelatihan,” tutur H. Kamin.
Sementara itu, Ketua PCNU Cianjur H M Choirul Anam MZD menyambut baik kegiatan pelatihan oleh PW Pergunu Jawa Barat ini. Sebab, tambahnya, pendidikan merupakan salah satu dari tiga komitmen hasil Muktamar Ke-33 NU di Jombang.
“Pada Muktamar NU di Jombang, ada tiga komitmen yang dihasilkan yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan,” kata Anam. (Red: Mahbib)
Sumber: NU Online