Jakarta, NU Online
Katib Aam Syuriyah PBNU KH Yahya C. Staquf meminta Nahdliyin untuk memperkuat nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah an-Nahdliyah di dunia maya. Dalam lima tahun ke depan NU harus mampu mendominasi penyediaan panduan keagamaan sosial masyarakat.
Untuk target itu, ia meminta lembaga-lembaga NU harus menyediakan materi yang berkaitan dengan lembaga tersebut, tidak hanya dalam bentuk buku atau makalah cetak, namun fail yang bisa diunggah di dunia maya.
Maraknya situs-situs radikal pada saat ini, kata dia, menjadikan orang salah memahami Islam. Misalnya tentang jihad. Kesalahan itu dampaknya memunculkan kekerasan atas nama agama serta menuding-nuding kelompok lain kafir.
“Itu harus kita imbangi. Nantinya, saat orang mencari informasi di internet terkait hukum, mereka akan masuk pada situs kita,” ujarnya saat memimpin Komisi Aswaja dan NKRI dalam Rakernas PBNU di Hotel Acacia, Jakarta, Senin (27/10).
Secara khusus, ia meminta Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN NU) yang bertugas mengembangkan penulisan, penerjemahan, dan penerbitan kitab dan buku, serta media informasi, untuk melakukan hal itu.
Sementara itu, Sekretaris LTN PBNU Savic Ali mengatakan, dua tahun lalu 20 situs Islam teratas dikuasai kelompok radikal. Tapi hari ini situs-situs Islam Ahlussunnah wal Jama’ah yang sejalan dengan NU, yang toleran, cintai damai, sudah mulai membaik.
“Melihat trend ini, insya Allah dalam lima tahun ke depan kita mampu mengisi urutan 10 ke atas situs Islam di Indonesia,” pungkasnya. (Faridur Rohman/Abdullah Alawi)
Sumber: NU Online