
Ketua LP Ma’arif NU Pringsewu Paparkan 3 Prinsip Beragama
Pringsewu, Islam terlahir bukan hanya mengurusi masalah sholat, zakat dan permasalahan seputar ibadah saja. Namun Islam juga membahas dan membawa misi penting lainnya yaitu muamalah yang berkaitan dengan kemaslahatan hidup bersama orang lain di dunia.
Hal tersebut disampaikan Ustadz Ahmad Rifa'i, MPd, Ketua LP Maarif NU Kabupaten Pringsewu yang juga salah satu Anggota Komisi Fatwa MUI Pringsewu pada Dialog Perdana Safari Ramadhan MUI Kabupaten Pringsewu di Kecamatan Pagelaran Utara, Senin (22/06).
Rifai mengatakan, untuk mewujudkan itu, setiap muslim haruslah memiliki 3 prinsip dalam beragama. Prinsip prinsip tersebut adalah Ruhuddin yaitu semangat beragama, Ruhuddinul adabi wal hadoroh yaitu Semangat membangun agama, adab dan budaya serta Ruhul Wathoniyyah Spirit kecintaan kepada tanah air.
Menurut Rifai Islam menyebar ke seluruh dunia untuk menjadi rahmatan lil alamin bagi seluruh manusia tanpa membedakan ras, budaya dan tempat tinggal. "Oleh sebab itu, ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah, beliau tidak membentuk Darul Islam atau Negara Islam namun mendirikan Darus Salam atau Negara Kedamaian," terangnya.
Rifai mengatakan, bahwa Islam bukanlah agama pemberontak, agama Teroris dan agama Pembuat masalah. Islam datang dengan kedamaian. Kalaupun ada orang Islam yang melakukan teror dan sebagainya hal tersebut hanyalah kebetulan saja karena oknum tersebut tidak bisa mengartikan makna Jihad.
Menurutnya, teror bersifat merusak sedangkan jihad bersifat memperbaiki. Oleh karena itu, jika ada yang mengatasnamakan jihad namun merusak dan merugikan orang lain, maka itu dikategorikan sebagai teror. "Kewajiban kita untuk memperbaiki dan membangun negara, bukan malah merusaknya," tegasnya.
Rifai mengingatkan, bahwa Tanah air Indonesia merdeka tidaklah dengan gratis. "Indonesia merdeka dengan menumpahkan darah para pejuang. Indonesia merdeka dengan perjuangan. Adalah kewajiban bagi kita untuk berjihad mempertahankan Negara kita sebagaimana resolusi jihad yang di kumandangkan oleh para Ulama Pejuang pendahulu kita," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)
Sumber: NU Online
