Jepara, KH Ubaidillah Nur Umar dan KH Hayatun Abdullah Hadziq terpilih menjadi Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidiyah PCNU Jepara masa khidmah 2015-2020, dalam Konferensi Cabang NU (Konfercab) ke-31 NU yang berlangsung di aula Gedung NU Jepara lantai 2, Ahad (15/11) dini hari.
Kiai Ubaidillah dipercaya sebagai Rais Syuriyah setelah proses pemilihan menggunakan sistem Ahlul Halli wal Adqi (AHWA). Mulanya muncul 24 kandidat AHWA. Kemudian dikerucutkan menjadi 5 kiai.
Pada proses pemilihan anggota AHWA sudah muncul 5 besar, antara lain KH Ubaidillah Nur Umar (14), KH Kamil Ahmad (10), KH Makmun Abdullah Hadziq (9), KH Mahfudz Sidiq (6), dan KH Nur Hasan (4).
Karena ada dua kiai yang berhalangan hadir, yakni Kiai Mahfud Sidiq dan Kiai Nur Hasan, sesuai dengan keputusan musyawarah dianggap batal, maka dilakukan pemilihan tahap kedua untuk mengisi posisi AHWA yang masih kosong.
Pada sidang pemilihan yang diketuai H Mukhlisin dan wakil ketua Iman Fadlilah kembali mengerucut dua nama KH Nor Rohman Fauzan dan KH Nafiudin Hamdan.
Setelah terpilih 5 nama Ahwa KH Ubaid, KH Kamil, KH Makmun, KH Nor Rohman dan KH Nafiudin. Kelima kiai ini menggelar rapat terbatas dan memutuskan KH Ubaidillah Nur Umar sebagai Rais Syuriyah.
Dalam sidang pemilihan Ketua Tanfidiyah, KH Hayatun Abdullah memperoleh suara 10, disusul KH Asyhari Syamsuri dengan 5 suara dan Shodiq Abdillah 1 suara.
“Sesuai Pasal 27 ayat 4 Tatib Konfercab menyatakan calon yang memperoleh separo plus 1, 9 dinyatakan aklamasi dan tidak ada lagi pemilihan untuk kedua kalinya. Sehingga KH Hayatun terpilih secara aklamasi,” terang Mukhlisin, Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah.
Terpisah, KH Asyhari Syamsuri, ketua demisioner PCNU Jepara saat ditemui usai pemilihan, memberikan dukungan kepada ketua PCNU terpilih. “Semoga 5 tahun ke depan kepemimpinan KH Ubaidilllah dan KH Hayatun lebih baik dari yang sekarang,” katanya.
Sedangkan KH Hayatun, ketua terpilih menyatakan tanfidiyah merupakan pelaksana NU. Dalam kinerjanya pengasuh pesantren Hadziqiyah Jepara ini tidak ingin mendahului dawuh Syuriyah.
Pihaknya berkomitmen bersih dari aktivitas politik praktis menjelang pesta demokrasi 2017.
Kegiatan yang berlangsung selama sehari ini diikuti 16 MWCNU dan ratusan ranting se-Kabupaten Jepara. H. Slamet Effendy Yusuf didaulat untuk membuka konfercab yang ditandai dengan pemukulan kentongan. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)
Sumber: NU Online