
“Pola hidup bersih dapat ditempuh melalui 5 hal yang merupakan pilar Program Pemerintah STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )," jelasnya di Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, Lampung, Ahad (3/1), Kelima pilar tersebut, menurutnya, meliputi setop buang air besar sembarangan, cuci tangan memakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan dengan sehat, mengelola sampah dengan benar dan mengelola limbah cair rumah tangga dengan benar. Ia mengaku prihatin terhadap kondisi banyaknya warga Indonesia yang masih buang air tidak pada tempatnya. "Budaya ini mengakibatkan Indonesia termasuk negara nomor 2 terjorok di dunia di bawah Negara Laos yang berada di posisi pertama," terang duta STBM di Kecamatan Pagelaran ini. Bahrodin mengingatkan fakta bahwa masyarakat Indonesia adalah mayoritas beragama Islam. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak orang Islam yang belum mempraktikkan hidup bersih dan sehat seperti anjuran Rasulullah. "Banyak sekali hadits Rasul yang menjadi dasar tentang kebersihan khususnya masalah sanitasi. Hal ini menunjukkan bahwa Rasul sangat perduli dengan masalah kebersihan," tambah Bahrodin yang pada November 2015 diundang untuk mempresentasikan konsep “Jihad Sanitasi" yang dirintisnya pada Konfrensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) di Jakarta. Salah satu contoh hadits Nabi, lanjutnya, adalah larangan Nabi kepada umatnya untuk buang air baik kecil maupun besar di air tergenang, air mengalir, di jalanan dan juga di tempat bernaung seperti pohon dan tempat-tempat umum. "Inilah yang mendasari saya untuk terus menyosialisasikan pola hidup sehat melalui Konsep Jihad Sanitasi. Karena Jihad adalah mengajak ke arah yang lebih baik maka mengajak orang lain untuk memperbaiki kondisi kesehatan dan lingkungan ke arah yang lebih sehat dan bersih termasuk dalam jihad," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Mahbib) Sumber: NU Online