Jakarta, Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) mengangkat Islam Nusantara dari pelbagai sudut sebagai bahasan dua hari di Jakarta, Kamis-Jumat (4-5/2). Pengurus LBM PBNU sengaja membahas Islam Nusantara untuk menghasilkan rumusan baku terkait Islam Nusantara sebagai pedoman bagi warga NU dan masyarakat umum dalam memahami konsep yang menjadi tema Muktamar Ke-33 NU di Jombang. “Sebagai strategi komunikasi kampanye Islam Nusantara sudah tercapai. Yang perlu dikembangkan ke depan adalah bagaimana merumuskannya secara operasional,” kata Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf di hadapan sedikitnya 30 kiai yang hadir. Sejak diangkat sebagai tema muktamar, gagasan Islam Nusantara terus menjadi perbincangan publik hingga saat ini. Kontroversi, kesalahpahaman, dan juga apresiasi terhadap gagasan ini terus mengalir. Forum ini dimaksudkan dalam rangka mengeluarkan sebuah rumusan yang berguna untuk mengerem laju kesalahpahaman sejumlah kalangan. Untuk internal NU sendiri baik pengurus maupun nahdliyin, rumusan ini bisa dijadikan pedoman. Bahtsul masail ini mengarah pada kajian mendalam perihal Islam Nusantara. Dari forum ini, gagasan Islam Nusantara akan menjadi jelas di mana letak perbedaannya dengan gagasan lain seperti Pribumisasi Islam, Islam rahmatan lil alamin, atau gagasan besar lainnya. Tampak hadir pengurus harian Syuriyah PBNU, pengurus LBM PBNU, dan sejumlah kiai pesantren. (Alhafiz K) Sumber: NU Online
PBNU Pertajam Rumusan Konsep Islam Nusantara
Jakarta, Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) mengangkat Islam Nusantara dari pelbagai sudut sebagai bahasan dua hari di Jakarta, Kamis-Jumat (4-5/2). Pengurus LBM PBNU sengaja membahas Islam Nusantara untuk menghasilkan rumusan baku terkait Islam Nusantara sebagai pedoman bagi warga NU dan masyarakat umum dalam memahami konsep yang menjadi tema Muktamar Ke-33 NU di Jombang. “Sebagai strategi komunikasi kampanye Islam Nusantara sudah tercapai. Yang perlu dikembangkan ke depan adalah bagaimana merumuskannya secara operasional,” kata Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf di hadapan sedikitnya 30 kiai yang hadir. Sejak diangkat sebagai tema muktamar, gagasan Islam Nusantara terus menjadi perbincangan publik hingga saat ini. Kontroversi, kesalahpahaman, dan juga apresiasi terhadap gagasan ini terus mengalir. Forum ini dimaksudkan dalam rangka mengeluarkan sebuah rumusan yang berguna untuk mengerem laju kesalahpahaman sejumlah kalangan. Untuk internal NU sendiri baik pengurus maupun nahdliyin, rumusan ini bisa dijadikan pedoman. Bahtsul masail ini mengarah pada kajian mendalam perihal Islam Nusantara. Dari forum ini, gagasan Islam Nusantara akan menjadi jelas di mana letak perbedaannya dengan gagasan lain seperti Pribumisasi Islam, Islam rahmatan lil alamin, atau gagasan besar lainnya. Tampak hadir pengurus harian Syuriyah PBNU, pengurus LBM PBNU, dan sejumlah kiai pesantren. (Alhafiz K) Sumber: NU Online