Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Airlangga menghadirkan dua pembicara dari dunia sastra pada forum bedah buku “Peci Miring Gus Dur” di ruang diskusi umum masjid Nuruz Zaman Unair, Surabaya, Rabu (18/11). Dosen FIB Universitas Airlangga Kukuh Yudha Pranata dan penulis novel Aguk Irawan mengulas novel biografi yang mengangkat sosok Gus Dur dari pelbagai sisi.

Perbincangan pertama dibuka oleh Kukuh yang membahas mengenai konten dan cetakan fisik buku. Menurutnya, maraknya penulisan biografi para tokoh Indonesia ditengarai oleh krisis sosok teladan bagi masyarakat. “Novel ini hadir sebagai tampilan baru penulisan biografi tokoh-tokoh Indonesia, khususnya tokoh NU KH Abdurrahman Wahid,” kata Kukuh. Sementara penulis “Peci Miring Gus Dur” Aguk menjelaskan motivasi penulisan novel Gus Dur itu. “Tak lain adalah sebagai bentuk apresiasi kepada tokoh dan pahlawan NU.” Di akhir diskusi, Aguk memotivasi para peserta dengan memberikan tips-tips jitu untuk terjun dalam dunia sastra. Menurutnya, setiap penulis perlu membudayakan baca, memainkan imajinasi, dan belajar dari apa yang telah dialami. “Inspirasi bisa datang kapan saja dan di mana saja. Semua tergantung cara kita menyikapinya,” kata Aguk. Pengurus PMII Airlangga berharap munculnya generasi muda yang cinta pada para pahlawannya melalui forum ini. Dengan gemar baca dan meneladani tokoh-tokoh Islam, generasi muda diharapkan dapat berkembang dengan nafas Ahlussunnah wal jama`ah. Pengurus PMII setempat berencana ke depan untuk mengadakan bedah buku dan kajian rutin. (Alfi Rohmatul Hidayah/Alhafiz K) Sumber: NU Online