
Ketua program PBPK, Ustadz Abu Choir al-Fadhol mengungkapkan bahwa agenda ini merupakan inisiasi PW RMI NU Jawa Tengah untuk melanjutkan gerakan Ayo Mondok. Menurutnya, Ayo Mondok menjadi titik awal RMINU mengampanyekan pesantren sebagai referensi pendidikan generasi muda. "PBPK ini murni keinginan PW RMI Jawa Tengah untuk terus menguatkan brand pesantren sebagai rujukan pendidikan. Secara sistem, pengelolaan pendidikan, nilai etika dan keberkahan, pesantren sudah sangat bagus, hanya pengemasan nilai-nilainya yang lebih dimaksimalkan agar diketahui publik," terang Choir pada konsolidasi tim PBPK, Sabtu (2/01/2016), di Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah. Ketua Pengurus Pusat RMINU KH. Abdul Ghofar Rozien mengungkapkan bahwa gerakan Ayo Mondok pada tahun 2015 lalu telah berdampak positif bagi pesantren. "Setelah Gerakan Ayo Mondok, banyak pesantren yang menginfokan kewalahan menerima santri baru. Ada yang mengalami peningkatan 200-300 persen karena masyarakat menjadi tahu bagaimana cara memondokkan anak, dan bagaimana sistemnya," terang Rozien. Menurutnya, program PBPK AyoMondok 2016 menjadi salah satu poin penting dalam kampanye pesantren sebagai rujukan pendidikan lintas generasi. (Aziz/Mahbib) Sumber: NU Online