Gus Sholah Apresiasi Langkah PKB Usung Khofifah
Meski tidak terang-terangan memberikan dukungan untuk Khofifah Indar Parawansa yang akan maju di Pemilihan Gubernur Jawa Timur, pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, KH Salahuddin Wahid sangat mengapresiasi keputusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akan mengusung Khofifah.
"Tentu kalau gubernurnya warga Nahdliyin, itu lebih baik," kata Gus Solah di Surabaya, Selasa (29/1).
Sayang adik kandung mendiang Gus Dur itu, masih enggan menjawab akan mendukung siapa di Pilgub Jawa Timur yang akan digelar pada 29 Agustus mendatang itu.
Apakah akan mendukung Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang telah memutuskan untuk kembali bersanding dengan calon incumbent, Soekarwo, ataukah mendukung Khofifah yang berniat merebut kembali kemenangannya yang hilang lima tahun silam, saat Pilgub Jawa Timur 2008 digelar.
"Saya tidak bisa mengatakan harus mendukung siapa, wong calonnya satu saja belum ada? Bagaimana bisa memberi dukungan. Ya mungkin Februari nanti ada keputusan, kita lihat saja nanti," elak Gus Solah.
Memang, lanjut Gus Solah, kemarin ada dua kader terbaik NU yang akan maju di Pilgub Jatim, yaitu Saiful (Gus Ipul) dan Khofifah. "Kemudian Saiful memilih menjadi wakil gubernur lagi, berpasangan dengan Soekarwo untuk yang kali kedua, sementara Khofifah juga belum ada keputusan kembali maju atau tidak. Untuk NU sendiri, pada rapat PWNU minggu lalu, saya dan teman-teman yang lain juga hadir sebagai penengah dan memutuskan untuk bersikap netral, tapi membebaskan warganya untuk memilih calonnya tanpa harus membawa nama NU," tegas A'wan Syuriah PWNU Jawa Timur tersebut.
Sementara ditanya soal dukungan PKB yang mengalir ke Khofifah, Gus Solah sangat mengapresiasi keputusan partai di bawah kendali Muhaimin Iskandar tersebut. Bahkan, dia memberikan jempolnya untuk partai yang didirikan Gus Dur itu.
"Ya PKB itu kan partai yang lahir dari NU, ya masak mendukung calon yang bukan dari NU. Justru itu akan lebih baik, karena nantinya, mimpi Jawa Timur yang ingin memiliki gubernur dari NU bisa terwujud."
Senin (28/1), kubu Partai Demikrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mengabarkan kalau Khofifah telah mengambil formulir bakal calon Gubernur Jawa Timur di kantor DPP PDIP. Namun, PDIP belum bisa memastikan kapan, Ketua PP Muslimat NU itu akan mengembalikan formulir tersebut.
Dan jika benar Khofifah akan bertarung bersama PDIP untuk melawan kekuatan KarSa (Soekarwo-Saifullah Yusuf) jilid II, dipastikan partai berlambang kepala banteng moncong putih itu akan berkoalisi dengan PKB yang memiliki 13 kursi di Dewan Jawa Timur. Sementara PDIP mengantongi 17 kursi. Alhasil, koalisi partai hijau-merah atau 'Jombang' (ijo-abang) ini akan menjadi kekuatan yang siap menggusur dominasi KarSa jilid II.
Dan bisa jadi, partai-partai hijau lain, seperti PPP (4 kursi) atau PKNU (5 kursi) yang di tahun 2008 lalu, mendukung Khofifah, akan kembali membentuk koalisi melawan KarSa. Selanjutnya, mendorong Khofifah untuk merebut kemenangannya yang hilang pada lima tahun silam. Saat itu, Khofifah menang telak, namun kemenangan itu berbalik saat putaran tiga digelar di tiga daerah di Pulau Madura.
Sumber: Merdeka.com