Jalan KH Abdurrahman Wahid di Jombang Diresmikan
Jombang - Peresmian perubahan nama Jalan Merdeka menjadi Jalan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) disambut gegap gempita oleh warga nahdliyin. Salah satunya dengan menggelar khataman Alquran serentak di 55 tempat di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Sementara acara utama peresmian nama Jalan Gus Dur akan digelar di depan GOR Merdeka Jombang, nanti malam. Selain khataman serentak, peresmian jalan juga diwarnai kirab Barongsai sepanjang 1 kilometer. Kemudian akan berlanjut dengan pembacaan sholawat yang diikuti oleh 1.000 Rebana. Kemudian diteruskan dengan Tahlil Kubro di depan GOR Merdeka Jombang.
Diperkirakan 6.000 orang akan hadir dalam prosesi yang akan digelar malam nanti. Sejumlah tokoh dijadwalkan akan hadir seperti Sinta Nuriyah (istri Gus Dur), KH Mustofa Bisri (sahabat Gus Dur), Maman Imanul Haq (Tokoh NU) dan Saifulloh Yusuf (Wakil Gubernur Jawa Timur).
Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial Setdakab Jombang Agus Panuwun, khataman ini merupakan rangkaian acara untuk menyambut peresmian Jalan Presiden KH Abdurrahman Wahid. "Khataman serentak ini dimulai pada pukul 06.00 hingga 15.00 WIB dan acara inti akan dimulai pada pukul 18.00 WIB," kata Agus, Minggu (28/10/2012).
Khataman diikuti oleh hafizd dan hafizdoh se-Kabupaten Jombang. Dalam khataman ini, ada empat tempat utama, yakni di sejumlah makam para tokoh Nahdhotul Ulama (NU) di Jombang. Seperti Makam KH Wahab Chasbulloh (Tambakberas), Mbah Usman (Buyut Gus Dur), KH Hasyim Asy'ari (Tebuireng), KH Bisri Syamsuri (Denanyar), KH Tamim Romly (Rejoso) dan makam Suryoadiningrat atau Kanjeng Sepuh (Bupati Jombang Pertama). Khataman juga digelar di sejumlah kantor Muspida Kabupaten Jombang.
Agus menjelaskan, motivasi untuk mengubah Jalan Merdeka menjadi Jalan Presiden KH Abdurrahman Wahid adalah untuk mengenang sosok mantan Presiden ke-IV RI. Menurutnya, sosok Gus Dur ini merupakan tokoh dunia yang asli dari Jombang. Selain itu, pemikiran-pemikiran Gus Dur ini banyak mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara. "Terutama ajaran Gus Dur tentang pluralisme dan saling menghargai perbedaan," ujarnya.
Dengan diresmikannya Jalan Presiden KH Abdurrahman Wahid ini otomatis nama-nama tokoh nasional akan menghiasi sejumlah jalan utama di Kabupaten Jombang. Setelah jalan tokoh pluralisme ini akan menyambung Jalan Wahid Hasyim (Ayah Gus Dur), kemudian berlanjut ke Jalan KH Hasyim Asy'ari (Kakek Gus Dur yang juga pendiri NU). Sumber: DPP PKB