Mengapa Baterai Alkali Bocor?
Itu terjadi pada kita semua: Anda membuka gadget dan melihat bubuk putih berkerak dan terkadang korosi logam di dalamnya. Baterai alkaline Anda bocor! Tapi kenapa selalu terjadi? Kita akan sampai ke dasarnya.
Tidak peduli seberapa baik baterai dirancang, selalu ada potensi untuk mulai bocor karena baterai ditenagai oleh reaksi kimia aktif yang tidak bertahan selamanya. Hal ini terutama berlaku untuk baterai alkaline, yang merupakan jenis baterai konsumen yang umum digunakan di banyak gadget sejak tahun 1960-an. Tetapi ini juga dapat berlaku untuk jenis baterai lain, yang dapat membengkak atau meledak ketika mulai menurun seiring waktu.
Baterai alkali khususnya dibuat dengan elektrolit cair yang disebut kalium hidroksida. Bahan kimia ini sangat korosif, dan perlahan-lahan dapat menggerogoti casing baterai setelah baterai benar-benar habis. Ini menciptakan gas hidrogen yang membangun tekanan di dalam baterai itu sendiri, menyebabkan tabung yang berisi bahan kimia bocor. Akibatnya, tekanan akan mendorong kalium hidroksida keluar dari baterai itu sendiri, dan tangan Anda berantakan.
Ketika kalium hidroksida berinteraksi dengan udara, ia menciptakan kalium karbonat, yang merupakan kekuatan putih yang mungkin Anda lihat terbentuk di sekitar baterai bengkak atau bocor. Dalam beberapa kasus, kebocoran kalium hidroksida juga dapat bersentuhan dengan orang, menyebabkan iritasi kulit dan mata. Jika ini terjadi, cuci tangan Anda dengan sabun dan air hingga bersih dan bilas mata Anda dengan air bersih. Karena kalium hidroksida sangat korosif, juga dapat merusak sirkuit elektronik di dalam gadget, menggerogoti kontak baterai atau jejak tembaga pada papan sirkuit.