At the Ubuntu Developer Summit in May, several of us that work with GNOME in Ubuntu discussed the need for a Ubuntu community derivative similar to Kubuntu, Xubuntu, and others but which will try to ship a relatively pure GNOME experience. The traditional Ubuntu naming convention for these alternate flavors is “Gubuntu” but it seems that could cause confusion with the pronunciation of Google’s internal distribution Goobuntu. We’d like to instead use GNObuntu. We want to run our proposed name past GNOME first to avoid the hassle and conflicts of being forced to later rename the project. Thanks, JeremyHee, tampaknya Canonical sendiri sudah mulai melunak dan sadar bahwa popularitasnya tergusur oleh anak turunannya (Linux Mint, lihat Distrowatch) yang sebagian besar mendapat berkah tidak sukanya pengguna setia Ubuntu lawas terhadap interface Unity Desktop. Usulan nama GNObuntu lumayan baik sih menurut saya. (Silakan dirembug, saya sendiri sekarang pakai Mageia)
Canonical Sedang Gelar Sayembara Nama Edisi Ubuntu Khusus GNOME
Mungkin kabar ini tidak cukup baru bagi anda yang setia memantau milist pengembang Ubuntu, khususnya tim Ubuntu Gnome. Berhembus diskusi panjang di milist tentang nama yang akan diambil untuk edisi Gnome dari Ubuntu yang resmi didukung oleh Canonical. Seperti yang anda tahu, kini Ubuntu tidak lagi menggunakan Gnome sebagai default desktopnya, mereka memilih menggunakan Unity Desktop yang mereka kembangkan sendiri.
Strategi Gnome Community Spin ini mirip dengan strategi yang dilakukan oleh Fedora dan sejumlah distro besar (sebut saja Mandriva/Mageia) yang juga membebaskan komunitas penggunanya merilis edisi distro tersebut dalam edisi yang tidak menjadi default desktop sang distro.
Berikut adalah posting awal dari om Jeremmy Burcha (salah seorang leader dari tim maintainer Gnome di Ubuntu):