Dubes Saudi Arabia Kunjungi Ponpes Tebu Ireng & Tambak Beras
Jombang, NU Online
Duta besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Moustafa bin Ibrahim bin Ali Al Mubarak, Selasa (29/5) melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas serta Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
Dalam kunjungannya ke pesantren yang merupakan basis NU ini, Dubes Moustafa bin Ibrahim mengaku ingin membangun kembali kerjasama dengan pesantren dalam bidang pendidikan." Beliau menawarkan beasiswa bagi lulusan pesantren untuk melanjutkan study di Arab Saudi,"ujar KH Hasib Abdul Wahab Pengasuh Bahrul Ulum mengatakan.
Lulusan pesantren, lanjut putra pendiri NU, KH Wahab Hasbulloh ini mengatakan tidak hanya untuk sarjana, akan tetapi juga untuk menempuh S2 dan S3." Mereka akan mendapatkan beasiswa dari kerajaan Saudi,"imbuh Gus Hasib seraya mengatakan Dubes kagum atas perjuangan kiai pendiri NU.
Usai berkunjung ke Bahrul Ulum, Dubes Arab Saudi ini kemudian melanjutkan kunjungannya ke pesantren Tebuireng. Sosok KH Hasyim Asy'ari yang menjadi panutan Ulama NU Nusantara ini sangat dikagumi, kaerna karya karya besarnya banyak ditulis dalam bahasa arab. Menurutnya Kiai Hasyim merupakan ulama dari Indonesia yang cukup disegani.
"Syekh Hasyim Asyari merupakan ulama besar. Meski asli Indonesia, namun beliau banyak menulis kitab berbahasa arab," kata Moustofa, saat berbincang dengan KH Salahuddin Wahid pengasuh Ponpes Tebuireng yang juga cucu KH Hasyim Asyari.
Kepada Adik Gus Dur ini, Dubes Moustofa juga mengatakan bahwa ingin mendapatkan karya-karya Kiai Hasyim Asyari. Pasalnya, kitab yang ditulis oleh pendiri NU tersebut sangat sulit didapat. Bahkan kedutaan Arab berencana mencetak kembali karya-karya tersebut. "Yang pasti Kiai Hasyim merupakan intelektual hebat pada zamannya. Sayangnya, karya beliau susah didapatkan," katanya.
Menanggapi tawaran Dubes, Arab Saudi itu, Gus Solah menyampaikan terima kasih buku-buku karya kakeknya akan dicetak dan diperbanyak lagi. Sebagai tanda persetujuan, buku biografi KH Hasyim Asyari dan juga beberapa kitab hasil karya ulama kharismatik tersebut diberikan cenderamata.