Digg.com dijual!

  • Post author:
  • Post category:Review

San Fransisco– Salah satu pendiri situs sosial berita Digg, Kevin Rose, mengatakan situs ini akhirnya terpaksa dijual dengan harga murah karena mengalami penurunan kinerja. “Kami sempat mati-matian berusaha mengembalikan jumlah pengunjung,” kata dia kepada Wall Street Journal. “Tapi pada saat masalah berhasil diatasi, sejumlah pengunjung reguler sudah berpindah ke layanan lain.”

Kabar penjualan situs populer yang berdiri sejak 2004 itu sempat mengejutkan sejumlah kalangan industri digital pada akhir pekan lalu karena harganya dianggap terlalu murah. Ada tiga investor besar yang membeli Digg secara ketengan, yaitu Betaworks yang membeli situsnya dan hanya membayar Rp 4,7 miliar. Perusahaan internet berbasis di New York itu berencana menggabungkan Digg dengan situs sosial berita miliknya sendiri yaitu News.me.

Lalu ada media Washington Post, yang memboyong lima belas tenaga teknisi, dan mengeluarkan dana kompensasi sekitar Rp 113 miliar. Dan investor ketiga yaitu situs sosial untuk koneksi para profesional LinkedIn, yang merogoh Rp 33 miliar untuk memiliki sekitar 20 hak paten aplikasi. Total harga penjualan Digg ini terbilang murah karena Google sempat menawar seharga sekitar Rp 1,9 triliun (sekitar US$ 200 juta) pada empat tahun.

Digg merupakan situs sosial berita yang menyediakan layanan posting dan pemeringkatan tautan berita bagi para penggunanya. Para pengguna bisa memposting tautan berita yang dinilainya menarik sehingga mereka memiliki alternatif yang lebih luas dari pada menu berita yang disajikan media konvensional.

Menurut Rose, yang berusia 35 tahun dan mantan pembawa acara digital di sebuah stasiun televisi itu, situs jaringan sosial Facebook dan Twitter menjadi biang kerok eksodus pada pengguna. Ini karena Facebook menyediakan layanan lebih nyaman bagi para pengguna untuk mengunggah tautan dan membahas isi berita. Sedangkan Twitter menyediakan layanan berita dan informasi terkini internet.

“Dibutuhkan delapan langkah bagi seorang pengguna untuk memposting sebuah tautan di layanan Digg,” kata dia. “Sedangkan kedua situs itu membuatnya menjadi begitu sederhana.” Penyebab kedua justru datang dari internal perusahaan yaitu kekeliruan melakukan perombakan layanan pada 2010, yang membuat para pengguna seperti mengalami komersialisasi demi keuntungan perusahaan.

Apalagi saat pengenalan layanan baru dua tahun lalu itu, Rose melanjutkan, manajemen beralih menggunakan piranti lunak yang bermasalah. Saat itu, Digg beralih menggunakan sistem terbuka (open source), Cassandra, dari sebelumnya menggunakan MySQL database. “Ternyata Kami memperkenalkan wajah baru dengan piranti lunak berkode tak lengkap.” Sumber: Tempo