Los Angeles – Para ilmuwan pada hari Rabu, 11 Juli 2012 mengumumkan penemuan bulan terkecil yang mengorbit di Pluto. Itu merupakan bulan kelima dari Pluto. “Kami belum selesai mencari,” kata Hal Weaver dari Johns Hopkins University. Ia menduga masih ada bulan lain yang mengorbit pluto.
Penemuan itu dilakukan oleh tim ilmuwan yang menggunakan teleskop ruang angkasa Hubble. Mereka sedang menyelidiki lingkungan Pluto menjelang kedatangan pesawat ruang angkasa NASA pada 2015. Ketika pesawat New Horizons diluncurkan pada 2006, Pluto adalah sebuah planet. Namun sejak saat itu statusnya telah diturunkan menjadi planet kerdil oleh International Astronomical Union.
Bulan baru itu, yang dijuluki P5 sampai mendapat nama yang tepat, muncul sebagai bintik-bintik samar dalam gambar Hubble. Para ilmuwan memperkirakan bulan mini itu berukuran 6 sampai 15 mil (9 sampai 24 kilometer), lebih kecil dari temuan tahun lalu, yang berukuran 8 sampai 21 mil (12 sampai 33 kilometer).
Bulan Pluto terbesar, Charon, berukuran 650 mil (1.040 kilometer) dan ditemukan pada 1978. Dua bulan yang lebih kecil, Nix dan Hydra, ditemukan pada 2005.
Bulan-bulan itu diperkirakan terbentuk setelah tabrakan antara Pluto dan obyek di Sabuk Kuiper, yang terletak di luar orbit Neptunus.
Sejak peluncuran New Horizons, para ilmuwan telah mempelajari Sabuk Kuiper untuk mencari puing-puing yang mungkin berbahaya bagi pesawat ruang angkasa.
Mark Showalter dari SETI Institute mengatakan nama untuk bulan baru dan temuan tahun lalu tidak akan diusulkan sampai tim selesai menganalisis data Hubble. Mereka khawatir masih ada bulan lain yang tersembunyi.
Showalter mengatakan ia menyukai nama-nama seperti pasangan mitologi Yunani, Orpheus dan Eurydice. “Jika kebetulan menemukan bulan lain, kami harus memilih cerita yang berbeda dari mitologi Yunani,” katanya. Sumber: Tempo