Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Search
Menu

Perlunya Perluasaan Pemasaran Buku-buku NU

Posted on January 4, 2014

Surabaya, NU Online

Keluhan tentang maraknya buku-buku wahabi yang mengolok-olok amaliah warga NU telah seringkali terdengar dari para kiai. Bahkan di toko buku-toko buku besar, buku-buku itu seakan tidak segan lagi menempati ruang utama, tempat yang menjadi jujugan pembeli.

“Mereka itu terang-terangan mengejek orang NU,” tutur KH Muhyiddin Abdushshomad, Rais Syuriah PCNU Jember, suatu ketika.

Anehnya, buku penyeimbang dari NU malah sangat jarang muncul (kalau tidak mau disebut tidak ada). Sehingga perang opini di kalangan kaum intelektual NU sangat kalah. Karena tidak adanya perimbangan yang memadai itulah menjadikan NU telah sekian lama menjadi bulan-bulanan mereka.

“Kayaknya menelanjangi NU itu dirasa sudah biasa, mereka sudah tidak takut lagi,” Kiai Muhyiddin menyesalkan.

Sudah begitu, menurut Kiai Muhyiddin, kadang masih ada orang NU yang menganggap hal itu sebagai sesuatu yang biasa. Na’udzubillah.

Direktur Penerbit Khalista, A Makruf Asrori, membenarkan pernyataan Kiai Muhyiddin tersebut.

Menurut Makruf, dalam penjualan buku-buku keagamaan di Indonesia, buku-buku bernafas NU masih kalah dengan kelompok wahabi. Mereka dengan sangat agresif terus menyerang basis-basis NU, sementara NU belum dapat mengimbangi dengan baik.

“Ibaratnya, kita sekarang ini masih memperkuat pertahanan ke dalam, belum sampai ekspansi keluar, apalagi menyerang balik,” tutur Makruf kepada NU Online di kantornya, Jemur Wonosari, Surabaya, pada Kamis (8/9).

Lebih dari itu, menurut Makruf, pemasaran buku-buku berhaluan NU masih lebih banyak berifat konvensional, yakni di setiap acara NU. Ibaratnya, kalau mereka sudah bertengger mewah di rak toko, buku-buku NU masih dijual di emperan, belum masuk toko.  Persoalan utama adalah faktor dana, disamping jaringan pemasaran yang kuat.

“Dibutuhkan dana yang besar untuk dapat melangkah ke sana,” jelas alumnus Pesantren Lirboyo Kediri itu.

Kalau digambarkan perebutan pasar sekarang, mereka menguasai 70 persen, sedangkan kita masih 30 persen, padahal mayoritas masyarakat Indonesia adalah warga NU.

Di bagian lain, menurut lelaki asal Magelang itu, saat ini sudah banyak buku NU yang bagus, banyak kiai yang tulisannya berbobot dan banyak pula pesantren yang mewajibkan santrinya menerbitkan buku.

Buku-buku yang dihasilkan pun berkualitas. Namun persoalan utama adalah pada pemasaran. “Kurang ada tindak lanjut pada pemasaran, padahal itu juga sangat penting,” jelas Makruf.

Untuk itulah ia berharap agar mereka yang menerbitkan buku sekaligus memikirkan pemasaran buku tersebut hingga sampai ke tangan masyarakat. Syukur-syukur kalau dibentuk jaringan berskala nasional, sehingga ketika ada orang NU yang membutuhkan bisa dengan mudah mendapatkan buku-buku tersebut.

“Jaringan pemasaran ini kelihatan remeh, padahal sangat penting. Apalah arti buku yang bagus kalau tidak sampai ke tangan pembacanya,” jelas Wakil Ketua LTN PBNU  tersebut. M. Subhan.

Terbaru

  • Kenapa Komputer Sangat Panas Saat Gunakan Fitur Virtualisasi Hyper-V?
  • Apa itu Bug React2Shell? Sudah Serang Lebih dari 30 Organisasi dan 77.000 IP Address
  • Google Store Black Friday 2025: Penawaran Spesial untuk Pixel, Nest, dan Lainnya!
  • Boxville 2 Gratis di Playstore, Plus Diskon Lainnya!
  • Cara Atasi Masalah Pembacaan Suara (Read Aloud) di Windows Copilot Tidak Berfungsi
  • Kementerian Kesehatan Inggris Akui Data Breach, Akibat Zero-day Oracle DB?
  • Google Akan Perkenalkan Autofill Google Wallet di Chrome untuk Pembayaran Lebih Mudah
  • Google Pixel Akan Perkenalkan Launcher Device Search Baru, Lebih Cepat dan Pintar
  • Hacker Serang Bug VPN di ArrayOS AG untuk Menanam Web Shell
  • Cara Menonaktifkan Error “ITS Almost time to restart in Windows”
  • Google Fi Mendukung Panggilan Telepon RCS Melalui Web, Lebih Mudah dan Efisien
  • Data Breach Marquis: Hajar Lebih Dari 74 Bank dan Koperasi AS
  • Google Search Akan Adopsi ‘Continuous Circle’ untuk Hasil Pencarian Terjemahan, Lebih Cerdas dan Kontekstual
  • Rusia Memblokir Roblox Karena Distribusi ‘Propaganda LGBT’
  • Google Gemini Redesain Web Total di Desember 2025, Fokus UX yang Lebih Baik
  • Apa itu Google Workspace Studio? Tool Baru untuk Pembuat Konten?
  • Cara Menggunakan Xbox Full-Screen Experience di Windows
  • Korea Tahan Tersangka Terkait Penjualan Video Intim dari Kamera CCTV yang Diretas
  • Kebocoran Galaxy Buds 4 Mengungkap Desain dan Fitur Baru, Mirip Apple?
  • Sudah Update Windows KB5070311 dan Apa Saja Yang Diperbaiki?
  • Cara Menonaktifkan Fitur AI Actions (Tindakan AI) di Menu Windows Explorer
  • Microsoft Edge AI vs. OpenAI’s Atlas Browser: Perbandingan dan Perbedaan Utama
  • Cara Memasang Folder Sebagai Drive di Windows 11
  • Cara Memperbaiki Error 0xC1900101 0x40021 pada Update Windows 11
  • Malware Glassworm Serang Lagi VSCode, Hati-hati!
  • Walmart dan Google Bermitra untuk Kamera Rumah Google Home: Pengalaman Langsung
  • Gemini Dapat Bisa Atur Perangkat Rumah Melalui Home Assistant Pakai Suara, Desember 2025
  • Asahi, Produsen Bir Jepang, Akui Kebocoran Data 15 Juta Pelanggan
  • Google Messages Ada Fitur Baru: Pesan Grup, Mode Gelap dan Integrasi dengan Google Duo
  • 5 Laptop ASUS Terbaik dengan Tampilan Mewah dan Build Quality Premium
  • Kenapa Komputer Sangat Panas Saat Gunakan Fitur Virtualisasi Hyper-V?
  • Apa itu Bug React2Shell? Sudah Serang Lebih dari 30 Organisasi dan 77.000 IP Address
  • Google Store Black Friday 2025: Penawaran Spesial untuk Pixel, Nest, dan Lainnya!

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme