Subang, NU Online
Salah satu aktor yang berperan penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia adalah para kiai di kampung-kampung di Indonesia. Mereka dengan penuh suka cita selalu hadir dan berada di tengah-tengah masyarakat. Mereka melakukan upaya-upaya untuk menciptakan kedamaian di tengah masyarakat.
Demikian salah satu poin taushiyah yang disampaikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (Kang Said) dalam kegiatan Haul Almarhum dan Almarhumin sesepuh dan masyarakat Pungangan, Patokbeusi, Subang, Sabtu (6/6) malam.
"Imam mushola kecil, ketua ranting misalnya, kadang-kadang kalau berdoa juga kurang tartil, tapi ketika ngomong ke masyarakat selalu mengimbau kerukunan. Dan masyarakat turut saja pada imbauan kiai itu," kata Kang Said.
Kang Said dengan tegas menyatakan bahwa masyarakat akan mendengar dan menuruti nasehat dari kiai kampung itu karena memang apapun yang terjadi, mereka selalu hadir dan berada di tengah-tengah masyarakat.
Kalau tidak ada kiai kampung ini, lanjut Kang Said, bisa jadi Indonesia akan seperti beberapa negara di Timur Tengah yang saat ini sedang bergejolak.
"Di Irak yang perang itu dari ujung ke ujung, Suriah juga sama, tapi di Indonesia kalau ada keributan itu bisa diredam dan juga tidak sampai merambat ke lain daerah, cukup di situ," tambah Kang Said.
Kang Said lalu melanjutkan ceramahnya dengan kisah perjalanan luar negeri Gus Dur saat menjabat sebagai Presiden. Gus Dur, menurut Kang Said, keliling dunia untuk melakukan konsolidasi di tengan ancaman disintegrasi bangsa.
Untuk itu Kang Said menegaskan bahwa nasionalisme dalam diri NU akan tetap kuat karena NU sangat menyadari bahwa Islam tanpa nasionalisme akan membuat negara hancur. Sebaliknya nasionalisme tanpa islam, akan menjadi kering. (Aiz Luthfi/Alhafiz K)
Sumber: NU Online