Wakil Ketua PCNU Jember Moch Eksan menilai penyebab Indonesia sebagai "surga" para koruptor lebih pada surplus orang pintar dengan standar rendah moral. Bagi Eksan, orang pintar yang tidak dibarengi dengan nilai-niai kebenaran, akan mudah mempermainkan kekuasaan. Ia karenanya mengimbau warga Jember untuk memercayakan madrasah dan pesantren sebagai wadah yang menyeimbangkan pendidikan secara intelektual dan moral.

Demikian dikemukakan Eksan dalam acara haflatul imtihan Yayasan al-Barokah di desa Curah Kalong kecamatan Bangsalsari, Jember, Ahad (7/6). Menurut Eksan, akibat dari krisisnya orang benar, Indonesia menjadi negara miskin di tengah melimpahnya kekayaan sumber daya alam yang dimiliki. "Mencetak orang pintar itu tidak terlalu sulit, tapi mendidik orang menjadi orang benar, berakhlaq mulia, tidak gampang," ucapnya. Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur itu berharap agar madrasah dan pesantren dapat menjadi pilihan masyarakat dalam memercayakan anaknya untuk dididik. Sebab, madrasah atau pesantren merupakan penyeimbang atas pendidikan yang diselenggarakan sekolah-sekolah umum. Sehingga, dari madrasah itu diharapkan lahir insan-insan yang cerdas dan berakhlaq mulia. "Istilah saya, kita butuh orang yang pintar dan benar. Kalau orang pintar, kita tidak kekurangan. Orang pintar, kita berharap dari madrasah dan pesantren," ujarnya. Ia mengimbau agar masyarakat tidak ragu untuk menitipkan pendidikan anaknya ke pesantren. Pesantren memunyai akar sejarah yang kuat dalam mencetak manusia-manusia yang cerdas dan berakhlaq mulia. "Sistem pendidikan pesantren saat ini banyak yang modern. Alumni pesantren juga banyak yang hebat-hebat," ulasnya di hadapan ratusan wali santri dan tokoh masyarakat. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K) Sumber: NU Online