Guna menghindari isi khutbah yang provokatif, Kantor Kementerian Agama Brebes menerbitkan khutbah Idhul Fitri 1436 Hijriyah. Penerbitan khutbah dilatarbelakangi pengalaman tahun-tahun lalu di mana banyak beredar khutbah berisi provokatif. Padahal Idhul Fitri sebagai hari kemenengan umat Islam harus dipenuhi dengan suasana menyejukkan.

“Jangan sampai, Idhul Fitri dikotori oleh isi khutbah yang isinya adu domba, menghujat, menyakiti kelompok tertentu yang agitatif dan provokatif,” ujar Kepala Kantor Kemenag Brebes H Imam Hidayat usai menghadiri rapat kesiapan Idhul Fitri di ruang rapat Setda Brebes, Rabu (8/7). Buku khutbah yang diterbitkan disebar ke seluruh masjid sekabupaten Brebes dan tempat-tempat shalat Ied di berbagai kota Brebes. Di Brebes, ada sekitar 1500 masjid. Tiap Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan Penyuluh Agama sekabupaten Brebes telah menyebar khutbah terbitan kementerian agama di masjid-masjid. Khutbah yang berjudul Perspektif Fitri Terhadap Dinamika dan Perubahan Karakter Manusia, juga bisa diakses di www.nu.or .id dan www.brebeskab.go.id. Gerakan radikalisme yang dilakukan Islam garis keras, lanjutnya, telah membuat persatuan dan kesatuan Indonesia terancam. Kebencian terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia digencarkan mereka tanpa tedeng aling-aling. Sehingga kita perlu mewaspadai gerakan tersebut, yang bisa saja dihembuskan lewat khutbah Idhul fitri. Imam juga mengimbau agar Takbir Keliling Idhul Fitri jangan dilaksanakan di jalan raya. Karena bisa mengganggu arus lalu lintas yang masih padat oleh arus mudik lebaran. “Takbir keliling tidak dilarang, tetapi hendaknya dilaksanakan di kampung-kampung saja, dengan penuh semarak. Tidak harus berkeliling ke jalan raya kota,” imbuhnya. (Wasdiun/Alhafiz K)
<div class="tanggal">Rabu, 08/07/2015 21:00
<b>Nama: Abu Zahlan Husain</b><br />
Sepakat<br />
ISLAM itu sangat ramah untuk siapapun, bukan marah kepada siapapun.
Sumber: NU Online