Dalam rangka memperkuat silaturahim sesama pengurus, kader dan alumni, Pengurus Koordinaor Cabang (PKC) Pergarakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumatera Barat (Sumbar) melaksanakan buka puasa bersama sekaligus bedah masalah Islam Nusantara.

Dalam pengantar diskusi yang berlangsung 9 Juli lau, Ketua PKC PMII sumbar Afriendi Sikumbang menyampaiakan, istilah Islam Nusantara adalah kajian yang sangat penting untuk dibedah. Sebabnya ada banyak pemahaman dan pro-kontra masyarakat. Menurutnya, Islam Nusantara tidak dapat dikatakan sebagai pengakuan atas keberadaan kelompok Islam yang ada di Nusantara adalah Islam yang tumbuh dan berakulturasi dengan budaya masyarakat Idonesia. Sementara Ketua PBNU yang juga Ketua Mabinda PKC PMII Sumatera Barat Prof.Dr.H. Maidir harun yang hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut menegaskan, Islam Nusantara adalah memegang teguh prinsip Islam Ahlussunnah Waljama’ah dan bukan yang lainnya. Karena, kata dia, dengan Ber-aswaja, Islam dan Indonesia dapat menyatu. Agama juga mengakui keberadaan manusia sebagai makhluk berinteraksi dan berbudaya. Guru besar Fakultas Ilmu Budaya Islam IAIN Imam Bonjol Padang tersebut mendalihkan bahwa Islam Nusantara menjadikan umat toleran. Toleran, menurut dia, bukan berarti mengakui kebenaran agama lain atau mengakui ajaran sesat, tetapi bagaimana menganggap mereka sebagai umat yang juga punya hak berkeyakinan. Jika mereka salah maka harus dirangkul yang penting tidak boleh melakukan kekerasan sesama umat manusia. Hadir dalam acara buka puasa bersama seluruh Pengurus Cabang PMII Se-Sumbar, alumni PMII, pengurus PWNU, dan jajaran pengurus komisariat PMII se-Kota Padang. (Red: Abdullah Alawi) Sumber: NU Online