Pengasuh pesantren Sabilur Rosyad Malang KH Marzuki Mustamar mengajak warga NU untuk selektif dalam merencanakan masa depan keluarga ke depan. Ia mengimbau kepada para orang tua untuk teliti ke-NUan seseorang sebelum merestui perkawinan dengan anak-anak mereka.

Demikian disampaikan Kiai Marzuki dalam acara tasyakuran lil ikhtitam sekaligus Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-70 Republik Indonesia di pesantren Al-Falah Nurul Ulum, Ngrampal, Sragen, Ahad (23/8). “Untuk itu, dalam memilih menantu, perlu ditanya ke-NUannya, supaya tidak menjadi duri dalam keluarga.” Ia juga menegaskan bahwa seorang santri harus patuh kepada para kiai. Dengan demikian maka ilmu-ilmu yang didapat dari belajarnya akan berkah dan bermanfaat. Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur ini mengingatkan nahdliyin agar teguh dalam menjaga aqidah Aswaja An-Nahdliyyah. “Kita harus terus menjaga akidah NU yang selama ini kita amalkan, karena akidah NU semuanya ada dalilnya. Jangan sampai terjebak dan mengikuti aqidah-akidah non-Aswaja.” Sebentar lagi akan diadakan pesta demokrasi, pemilihan kepala daerah. Ia mengajak warga agar cermat dalam memilih pemimpin. “Pilihlah pemimpin yang berakidah Aswaja. Jangan memilih pemimpin yang pragmatis, dulu tidak suka tahlilan, tapi ketika mencalonkan diri ikut tahlilan demi mencari dukungan, hati-hati dengan orang seperti itu.” Di akhir ceramah, Kiai Marzuki menyanyikan lagu Padamu Negeri dan membaca teks Pancasila. (Ahmad Rosyidi/Alhafiz K) Sumber: NU Online