Alumni Pesantren Kilat Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (Sanlat BPUN) Waykanan mengajak pelajar setempat memakai gambar "Damai Itu Tidak Indah! #Pada Korupsi" untuk profil akun fesbuk mereka. Komunitas yang ditemani GP Ansor Waykanan mengajak partisipasi kalangan muda dalam pencegahan terhadap kejahatan korupsi.

"Saya ikut memakai gambar tersebut karena ingin anak-anak remaja seusia saya atau yang lebih tua dan sebaliknya bisa membaca gambar itu. Korupsi itu hal yang sangat merugikan negara," ujar Desi Novitasari, pelajar kelas XI jusrusan akuntansi SMKN 1 Blambangan Umpu, Waykanan, Ahad (20/9). Warga kampung Sri Rejeki kecamatan Blambangan Umpu itu melanjutkan, uang yang dipakai para koruptor untuk kepentingan pribadi itu seharusnya bisa digunakan membuat hidup rakyat lebih makmur lagi. "Korupsi memang sepantasnya diberantas," kata dia lagi. Desi lalu menambahkan, korupsi sangat perlu dilawan, karena jika tidak dilawan maka habislah uang negara. "Sebagai seorang warga negara saya akan berpartisipasi melawan korupsi. Ketika mengetahui ada pejabat negara korupsi, saya akan melaporkan ke pihak berwajib yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Saya masih percaya KPK bisa memberantas perilaku buruk merugikan itu," kata Desi yang berharap menjadi bagian keluarga BPUN itu lagi. Penggunaan gambar "Damai Itu Tidak Indah! #Pada Korupsi" sebagai profil akun fesbuk akan dilakukan hingga 22 September 2015. Sebanyak 20 pelajar SMA sederajat di Waykanan yang menggunakannya gambar ini paling cepat akan mendapat kaos disiapkan GP Ansor Waykanan. Sebagaimana diketahui tanggal 21 September setiap tahun ditetapkan sebagai hari perdamaian internasional oleh PBB dengan tujuan memperkuat gagasan perdamaian baik antarbangsa maupun di dalam sebuah bangsa. Tahun ini PBB mengusung tema "Partnerships for Peace-Dignity for All" yang bertujuan untuk menekankan pentingnya semua segmen masyarakat bekerja bersama mewujudkan perdamaian. "Tetapi pada korupsi tidak ada kata damai," ujar Ketua Alumni Sanlat BPUN Waykanan 2015 Disisi Saidi Fatah yang mengampanyekan perlawanan tersebut lewat akun fesbuknya. (Gatot Arifianto/Alhafiz K) Sumber: NU Online