Ketua harian Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Munawwaroh Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan H Syaifullah Amin memutuskan akan menyalurkan daging kurban dengan cara “blusukan”. Dengan cara ini ia memastikan daging sampai ke warga sekitar masjid Gus Dur.

“Pembagian daging kurban masjid Gus Dur melalui dasawiswa. Jadi, tidak ada pembagian daging di lokasi penyembelihan. Sekali lagi tidak ada,” tegas Amin di hadapan ratusan jamaah sholat Idul Adha, Kamis (24/9) pagi. Dalam pengumumannya, Amin menyatakan bahwa penyembelihan Qurban dimulai pukul 9 pagi. Adapun jumlah hewan kurban terdiri dari delapan ekor sapi dan empat ekor kambing. “Pertama, sapi dari keluarga Dokter KH Umar Wahid. Kedua, dari keluarga Nyai Hj Sinta Nuriyah. Ketiga, dari HA Muhaimin Iskandar atas nama KH Abdurrahman Wahid, KH Ilyas Ruchiyat, Nyai Hj Sholichah Wahid, KH Muchit Muzadi, KH Cholil Bisri, KH Munasir Ali, dan KH Adnan Anwar,” papar Amin. Sapi keempat, tambahnya, dari keluarga Wayan. Kelima dan keenam dari keluarga Edi dan dari PT Sinar Mas. “Lalu ada dua sapi lagi dari jamaah tarekat syadziliyah Masjid Al-Munawwaroh atas nama keluarga H Suwarno, dan keluarga Perdana Rizki Hanafi,” ujarnya. Pria kelahiran Kudus ini menambahkan, empat ekor kambing kurban atas nama Mamiek Untari Wati, Andhini Aviciena Putri Hakim, Suzana, dan Sutarman. Wakil Sekretaris LDNU ini secara khusus menyampaikan terima kasih kepada para jamaah dan seluruh pihak yang telah memberi kepercayaan kepada pengurus DKM Al-Munawwaroh dalam mengelola kurban mereka. “Kami doakan semoga amal ibadah bapak ibu diterima Allah SWT. Semoga diberi ketenangan batin dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat,” harapnya. Hadir dalam sholat Idul Adha tersebut, Ketua Umum DKM Al-Munawwaroh H Arif Rahman Hamid Baidhowi, Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid didampingi putri kedua, Yenny Wahid dan Dhohir Farisy, serta keluarga Arnold Albert, muallaf keturunan Tionghoa yang sangat mengidolakan Gus Dur. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi) Sumber: NU Online