Way Kanan,
Pesantren Kilat Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (Sanlat BPUN) merupakan program menguntungkan sehingga bagi pelajar SMA sederajat kelas 12 (dua belas) yang tidak ikut akan mendapatkan kerugian, demikian penilaian Lastri Dwi Saputri, warga Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung, saat dihubungi dari Blambangan Umpu, Sabtu (12/9).
Lastri merupakan alumni program Yayasan Mata Air di Way Kanan yang pada pertengahan 2015 diselenggarakan GP Ansor setempat di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran, km 5 Kelurahan dan Kecamatan Blambangan Umpu.
"Saya mendapatkan paket lengkap di Sanlat BPUN. Pertama, saya mendapatkan ilmu pengetahuan untuk menghadapi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN. Selain itu, saya juga mendapatkan ilmu agama, ilmu bisnis, ilmu sosial hingga menulis," ujar mahasiswi Universitas Bangka Belitung jurusan Biologi itu menjelaskan.
Tujuan utama BPUN mengantarkan siswa-siswa kurang mampu memasuki PTN melalui jalur SBMPTN dengan program studi beragam. Secara garis besar, BPUN berbicara tentang tiga hal: pendidikan, kepemimpinan dan keberagamaan yang ramah.
Lastri menegaskan, Sanlat BPUN merupakan program sangat bermanfaat. "Untuk pribadi saya yang haus akan ilmu namun terbatasi oleh materi, program tersebut sangat luar biasa. Melalui Sanlat BPUN, akhirnya saya diterima di PTN idaman dan jurusan saya cita-citakan. Para pelajar di Indonesia pada umumnya dan di Way Kanan pada khususnya, tidak patut jika meragukan program tersebut," tuturnya.
Sanlat BPUN pertama kali dihelat di Way Kanan pada 2015 dan mengantar lima pelajar setempat memasuki PTN idaman mereka melalui SBMPTN.
"Saya merasakan hal itu sebagai gerakan nyata GP Ansor Way Kanan yang menguntungkan. Terima kasih GP Ansor dan BPUN karena telah mengantar saya tiba di PTN tujuan. Saya berharap GP Ansor Way Kanan yang dinahkodai Gatot Arifianto gelar Ratu Ulangan kembali menggelar Sanlat BPUN di tahun mendatang," ujar alumni SMAN 1 Baradatu Way Kanan itu. Red: Mukafi Niam
Sumber: NU Online