Madinah, Sejumlah calon jamaah haji baik dari Indonesia maupun mancanegara yang tengah berada di Madinah, mengisi waktu dengan mengunjungi sejumlah tempat bersejarah. Ini dilakukan sebelum mereka menuju Makkah dan melaksanakan rangkaian ibadah haji.
"Beberapa jamaah terlihat banyak melakukan ziarah ke Masjid Quba'," kata H Farmadi Hasyim, Rabu (9/9) waktu setempat.
Seperti diketahui, masjid Quba' tersebut merupakan masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad beserta para sahabat pada saat awal hijrah. "Lokasi masjid memang berada di Desa Quba'," kata Kasi Haji Kemenag Kota Surabaya ini.
Saat itu para jamaah yang melakukan ziarah diberikan pemahaman bahwa menurut sebagian riwayat, Nabi Muhammad hampir tiap hari Sabtu datang ke masjid ini lalu melaksanakan shalat sunnah dua rakat.
"Dalan hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah dan hadis ini tertulis besar di tembok masjid dengan khat Nashi disebutkan barangsiapa yang bersuci lalu datang ke Masjid Quba' lalu melaksanakan shalat sunnah dua rakaat, maka pahalanya sama dengan melaksanakan ibadah umrah," kataWakul Ketua 1 PW Lembaga Dakwah NU Jatim ini.
Tempat bersejarah lain yang dikunjungi sebagian jamaah adalah Masjid Ghomamah. "Masjid ini terletak di sebelah barat daya Masjid Madinah," ujar Ustadz Farmadi, sapaan akrabnya.
Masjid tersebut berukuran 26 x 13 meter dan memiliki enam kubah dan dua menara. "Di masjid inilah Rasulullah dulu menyampaikan khotbah Idul Fitri dan Idul Adha," ungkapnya.
Dalam beberapa riwayat dinyatakan Rasulullah agak panjang menyampaikan isi khotbah, sementara cuaca saat itu lumayan panas, sehingga jamaah menjadi gelisah. "Namun saat khotbah disampaikan, tiba-tiba cuaca menjadi mendung hingga beliau selesai menyampaikan pesannya," terangnya. Dan ini juga yang membuat para jamaah menjadi tenang. Akhirnya masjid ini diberi nama ghamamah yang artinya mendung, lanjutnya.
Kunjungan yang juga sangat berkesan adalah saat berkesempatan ke Masnail Quran atau percetakan al-Quran. "Tempatnya di sebelah barat laut dari Masjid Nabawi dan merupakan petcetakan al-Quran terbesar di seluruh dunia," katanya. Dalam setahun, percetakan ini mampu mencetak sekitar 10 ribu al-Qur’an dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa.
Ustadz Farmadi yang bergabung dalam kelompok terbang atau kloter 25 ini rencananya Kamis ini segera menuju Makkah untuk bergabung dan menunggu jamaah lain dari Tanah Air. Selanjutnya seluruh jamaah haji dari Indonesia dan belahan dunia akan melakukan rangkaian haji dan umrah. (Ibnu Nawawi/Mahbib)
Foto: H Farmadi Hasyim saat berada di Masjid Quba'
Sumber: NU Online