Nahdliyat Keluaraga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) wilayah Yogyakarta mengadakan silaturahim dan ziarah ke makam KH Mufid Mas’ud, pendiri Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta, akhir pekan (30/8) kemarin.

Mereka terdiri dari KMNU Universitas Islam Indonesia (UII), KMNU Universitas Gadjah Mada (UGM), dan KMNU Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ini merupakan pertama kalinya antar-Nahdliyat KMNU menggelar ziarah bersama. Diharapkan, kegiatan perdana ini memunculkan semangat kekeluargaan dan kebersamaan. Nur Baeti, Koordinator Nahdliyat KMNU UNY menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat positif apalagi jika dijadikan kegiatan rutin. Selain melestarikan tradisi NU, kita juga bisa sekaligus mempererat jalinan silaturahim antar-Nahdliyat KMNU. Beti merasakan, kemajuan akan berhasil bila para anggota KMNU baik Nahdliyyin maupun Nahdliyat bisa bersinergi dan bersatu. Sudah terlihat prestasi Nahdliyyin KMNU di berbagai bidang, tinggal menyelaraskan peran Nahdliyat KMNU di ranah akademik, sosial, ataupun yang lainnya. Meskipun dinamika organisasi terjadi, hal itu menandakan bahwa KMNU sendiri mengalami perkembangan. “Nahdliyat KMNU harus bisa tampil seperti halnya Nahdliyyin, berani berperan aktif dalam memperjuangkan agama dan bangsa. Itu pun tetap dalam batas kewajaran dan tidak menggeser posisi laki-laki yang menjadi pemimpin wanita,” ujar Beti. Sementara itu, menanggapi kegiatan ini Muhammad Dliyaudin selaku Ketua BPH Regional 2 KMNU mengapresiasi positif kegiatan silaturahim dan ziarah tersebut. Menurutnya, peran aktif Nahdliyat merupakan salah satu faktor tumbuh kembangnya KMNU itu sendiri. “Sarannya supaya nantinya bisa istiqamah. Niatnya ditata, jangan menjadi ajang gosip. Kalau bisa sering adakan acara masak-masak dan makan-makan terus ngundang nahdliyyinnya,” ujar Mas Udin, sapaan akrabnya, mengirim sebuah pesan singkat kepada salah satu koordinator Nahdliyat. (Widiaturrahmi/Mahbib)