Gelar Hari Sumpah Pemuda ke-87 di SMK Medina jalan Sancang Kota Bandung, Rabu 28 Oktober benar-benar spesial bagi sekolah milik Nahdlatul Ulama Kota Bandung itu. Berbagai acara, baik seremonial maupun even mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat. Ratusan peserta hadir dalam kegiatan tersebut.

“Kami sangat merasakan hal itu. Para guru, orangtua siswa, dan siswa serta masyarakat NU dan mitra kerja merasa puas. Even ini mampu mendongkrak semangat kembali, “ kata Kepala Sekolah SMK Medina Rini Iriani kepada . Peringatan Sumpah Pemuda di belakang Kantor PCNU Kota Bandung itu secara sengaja oleh Rini dan guru lainnya memang dimaksudkan untuk ajang konsolidasi kegiatan. Sebab menurutnya, SMK dan SMA Medina di bawah Yayasan Pendidikan Islam Nahdlatul Ulama (YAPINU) itu sebelumnya mengalami keterpurukan. Rini yang baru beberapa bulan memimpin SMK Medina itu kemudian berusaha keras membangkitkan moral dengan kegiatan. Dengan cara itu, menurut Ketua Yapinu Kiagus Zaenal Mubarok, sekarang moral para pelaku pendidikan, baik siswa maupun guru semakin baik. “Di sini ada makna, bahwa dalam organisasi atau urusan kemasyarakatan memang harus aktif dan inovatif menciptakan situasi. Kita tidak bisa menunggu, melainkan harus jemput bola,” terangnya. Menurut Kiagus, NU selama ini sulit mengalami kemajuan dalam hal gerakan sosial karena memang banyak pengurus yang miskin inisiatif. Karena itu ia berharap di kalangan muda NU baik di Kota Bandung maupun Jawa Barat sering melakukan kegiatan. “Agar bisa menjadi gerakan yang tidak menimbulkan beban, maka satu prinsip, jalankan dengan kerjasama. Agar kerjasama bisa berlangsung baik, maka inisiator harus bekerja keras dan rendah hati. Salah satu penyakit yang menghambat adalah ego sektoral. Sikap ingin berada di depan sendiri harus dikurangi. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul,” paparnya. Menurut Menurut Ruswanda, salah seorang panitia, acara tersebut berhasil karena kemitraan yang baik. Ruswanda mengatakan, ada pondok pesantren Al-Ittifaq dari Rancabali Kabupaten Bandung menyumbang beras dan sayuran banyak sekali. Ada dari teman pendeta, Albertus Patty yang juga menyumbang beras. PT Suzuki dan Yamaha juga menyumbang. Beberapa anggota dewan juga berpartisipasi. “Banyak donasi dari luar yang tak bisa disebut satu per satu. Media sosial juga cukup membantu kesuksesan acara ini,” tuturnya. (Satar Sakri/Alhafiz K) Sumber: NU Online