Memeriahkan acara NU-santara 2015, KMNU mengadakan penggemblengan ke-NU-an dan ke-KMNU-an. Pelatihan ini diikuti oleh kader-kader KMNU dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia (UI, IPB, STAN Unila, Unpad, ITB, UNY, UGM, Undip, UPI, UII, dan IIUM).

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para kader KMNU mulai dari sejarah kenapa berdirinya NU, makna logo NU dan KMNU, Kenapa namanya NU, kenapa kita harus ber-NU. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagaimana strategi ulama-ulama dulu dalam membuat serta mengembangkan organisasi NU ini sehingga organisasi ini begitu cepat menyebar dan diterima di tengah-tengah masyarakat dengan baik. Selain untuk memberikan pengetahuan tentang NU dan KMNU. Pelatihan ini juga bertujuan untuk memberikan motivasi kepada kader KMNU agar mereka merasa bangga dengan ke-NU-annya sehingga hati mereka tergerakkan dan lebih semangat lagi dalam meneladani dan meneruskan prinsip dakwah yang diajarkan para ulama NU yang tawazun, tasamuh, tawassuth, serta amar ma'ruf nahi mungkar dalam menyebarkan agama Islam di kampusnya masing-masing. Pembicara yang akan memberikan materi adalah Ahmad Nur Shobah (Dewan Pertimbangan KMNU) dan Muhammad Zimamul Adli (Presidium Nasional I). Pada pelatihan ini para kader KMNU disuguhi beberapa mutiara hikmah dari para pendiri NU supaya kader KMNU benar-benar bisa semangat dan ikhlas dalam menjaga NU. Berikut beberapa kutipan kata mutiara dari tokoh NU. “Siapa yang mengurus NU, saya anggap santriku, siapa yang menjadi santriku saya doakan khusnul khotimah beserta keluarganya”. (KH Hasyim Asy’ari). “Jangan takut tidak makan kalau berjuang mengurus NU. Yakinlah! kalau sampai tidak makan, komplainlah aku jika aku masih hidup. Tapi kalau aku sudah mati maka tagihlah kebatu nisanku”. (KH Ridwan Abdullah) “Barang siapa yang menolong NU, maka hidup beruntung di dunia dan di akhirat”. (Kiai Hasan Genggong). (Irfan Sofyan/Mukafi Niam) Sumber: NU Online