
Menurut Khofifah, dalam memilih pemimpin harus sesuai dengan hati nurani. Karena pemimpin yang terpilih akan mengemban amanah selama lima tahun ke depan untuk menjadikan kota/kabupaten menjadi lebih baik. Khofifah juga meminta kepada kader Muslimat NU supaya bersikap mandiri, netral dalam menentukan pasangan calon Bupati atau Wakil Bupati dan Walikota serta menjauhi dari kepentingan politik. "Saya tidak melarang kader Muslimat untuk menjadi tim sukses, karena itu merupakan kepentingan pribadi dan bukan kepentingan organisasi," kata Ketum Muslimat NU ini usai berkunjung di PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk di jalan Lingkar Timur Buduran Sidoarjo, Rabu (14/10). (Moh Kholidun/Mahbib) Sumber: NU Online