Kegiatan ini sendiri diikuti oleh seluruh pengurus PC IPNU, Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU dan Pimpinan Komisariat (PK) IPNU se-Kota Probolinggo. Pemberian bingkisan sendiri diawali dengan upacara bendera dengan para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo dan dilanjutkan dengan Kirab Santri.
“Sebagaimana ciri khas santri baik di mushola dan pondok pesantren seringkali berbagi di 10 Muharram itu baik santunan anak yatim atau berbagi ke sesama bertujuan untuk menanamkan rasa cinta berbagi kepada sesama ummat Islam. Kebetulan saat ini bersamaan dengan momentum Hari Santri Nasional,” ujar Ketua PC IPNU Kota Probolinggo Abdul Jalal.
Menurut Jalal, Hari Santri Nasional ini merupakan momentum kebangkitan para santri, sebagaimana perjuangan santri di tahun 1945. Sebab dari santri itu pula lahir ulama-ulama yang luar biasa, bukan hanya itu tapi santri merupakan calon pemimpin masa depan.
“Dengan disahkannya Hari Santri Nasional ini oleh pemerintah, maka diharapkan para santri bisa lebih baik lagi dan tidak ada sekat baik pendidikan formal maupun non formal,” harapnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)
Sumber: NU OnlinePelajar NU Probolinggo Berbagi Kepada Sesama
Probolinggo, Dalam rangka menyemarakkan 10 Muharram 1437 Hijriyah dan menyambut momentum Hari Santri Nasional, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Probolinggo berbagi kepada sesama. Upaya ini dilakukan dengan memberikan bingkisan makanan kepada para pengguna jalan di pertigaan Ketapang Kota Probolinggo, Kamis (22/10).
Kegiatan ini sendiri diikuti oleh seluruh pengurus PC IPNU, Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU dan Pimpinan Komisariat (PK) IPNU se-Kota Probolinggo. Pemberian bingkisan sendiri diawali dengan upacara bendera dengan para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo dan dilanjutkan dengan Kirab Santri.
“Sebagaimana ciri khas santri baik di mushola dan pondok pesantren seringkali berbagi di 10 Muharram itu baik santunan anak yatim atau berbagi ke sesama bertujuan untuk menanamkan rasa cinta berbagi kepada sesama ummat Islam. Kebetulan saat ini bersamaan dengan momentum Hari Santri Nasional,” ujar Ketua PC IPNU Kota Probolinggo Abdul Jalal.
Menurut Jalal, Hari Santri Nasional ini merupakan momentum kebangkitan para santri, sebagaimana perjuangan santri di tahun 1945. Sebab dari santri itu pula lahir ulama-ulama yang luar biasa, bukan hanya itu tapi santri merupakan calon pemimpin masa depan.
“Dengan disahkannya Hari Santri Nasional ini oleh pemerintah, maka diharapkan para santri bisa lebih baik lagi dan tidak ada sekat baik pendidikan formal maupun non formal,” harapnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)
Sumber: NU Online
Kegiatan ini sendiri diikuti oleh seluruh pengurus PC IPNU, Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU dan Pimpinan Komisariat (PK) IPNU se-Kota Probolinggo. Pemberian bingkisan sendiri diawali dengan upacara bendera dengan para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo dan dilanjutkan dengan Kirab Santri.
“Sebagaimana ciri khas santri baik di mushola dan pondok pesantren seringkali berbagi di 10 Muharram itu baik santunan anak yatim atau berbagi ke sesama bertujuan untuk menanamkan rasa cinta berbagi kepada sesama ummat Islam. Kebetulan saat ini bersamaan dengan momentum Hari Santri Nasional,” ujar Ketua PC IPNU Kota Probolinggo Abdul Jalal.
Menurut Jalal, Hari Santri Nasional ini merupakan momentum kebangkitan para santri, sebagaimana perjuangan santri di tahun 1945. Sebab dari santri itu pula lahir ulama-ulama yang luar biasa, bukan hanya itu tapi santri merupakan calon pemimpin masa depan.
“Dengan disahkannya Hari Santri Nasional ini oleh pemerintah, maka diharapkan para santri bisa lebih baik lagi dan tidak ada sekat baik pendidikan formal maupun non formal,” harapnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)
Sumber: NU Online