
PMII Cirebon Gelar Sekolah Cinta Perdamaian
Cirebon, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cirebon menggelar Sekolah Cinta Perdamaian (Setaman) bekerja sama dengan Fahmina Institute di Pesantren Salafiyah Bode Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (26/10). Acara ini dihadiri puluhan anggota dan kader perwakilan dari setiap komisariat dan perwakilan pesantren.
M. Yazidul Ulum, Ketua PC. PMII Cirebon, mengatakan Sekolah Cinta Perdamaian ini bermaksud mengajak para mahasiswa untuk menjadi penggerak perdamaian di lingkungan masing-masing. “Penggerak perdamaian dimulai dari lingkungan terkecil menebarkan damai, yang jika terus-menerus dilakukan akan semakin luas perdamaian yang kita harapkan,” kata Yazid.
Beberapa materi disampaikan dalam Setaman ini oleh KH. Marzuki Wahid, Rosidin, Alifatul Arifiati, dan Abdul Rosidi. “Lain dulu lain sekarang, dulu perbedaan dijadikan kekuatan untuk memajukan negara-bangsa, sekarang ini banyak sekali konflik kekerasan, tawuran, saling mengejek, bullying antar kelompok karena satu kelompok dianggap berbeda oleh kelompok yang lain. Seolah-olah kita sudah kehilangan akar kebangsaan kita yang menjunjung tinggi perdamaian,” jelas Marzuki Wahid yang menyampaikan materi Sejarah pembentukan Negara-bangsa Indonesia.
Sementara Rosidin, salah satu narasumber, menyampaikan, konflik yang terjadi akibat perbedaan pandangan khususnya terkait agama banyak terjadi di sekeliling kita. “Kita harus memahami konflik sebagai sesuatu yang positif. Konflik akibat perbedaan paham keagamaan bisa diselesaikan. Beragam jenis kelamin, suku, etnis, bahasa justru menjadi kekuatan untuk bergandengan tangan. Kita mesti damai dalam perbedaan,” ungkap Direktur Fahmina Institute yang menyampaikan materi Memahami Konflik, Membangun Perdamaian.
Sedangkan materi Internet Positif dan Menulis Cinta Damai disampaikan oleh Abdul Rosidi. Rosidi mengatakan fenomena maraknya berita, tulisan, gambar, dan video yang berhamburan di dunia maya sangat membahayakan.
“Sudah saatnya kita menulis dan mengkampanyekan perdamaian lewat internet apalagi media sosial (medsos). Anak muda atau mahasiswa sekarang lebih memilih internet sebagai alat untuk mencari atau menrima informasi. Jadi internet ini bisa menjadi pilihan untuk menyampaikan ide-ide dan gagasan dalam mengkampanyekan perdamaian,” tandas Redaktur Fajar Cirebon Online. (Ayub Al Ansori/Mahbib)
Sumber: NU Online
