Pengurus harian Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Nasional (Unas) dan Universitas Ibnu Chaldun (UIC) selama dua hari mengedarkan kotak peduli asap di kampus masing-masing. Mereka menggalang dana berkisar 1-2 jam.

Aktivis pergerakan ini terpanggil untuk menggelar aksi solidaritas untuk korban asap di Sumatera dan Kalimantan. Di lingkungan kampus Unas dan UIC, mereka bergerak pada Jumat dan Sabtu, (23-24/10). "Aksi solidaritas ini adalah bukti bahwa kami mahasiswa tidak hanya bisa mengkritik pemerintah terkait bencana ini, tapi juga solutif. Ini juga bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi," kata Koordinator aksi solidaritas PMII Unas Niswatul Hamdani Effendi, Selasa, (27/10). Momen ini menjadi ajang silaturahmi dan gotong royong para aktivis PMII lintas kampus di Ibu Kota. "Ini momen untuk kebangkitan rasa gotong royong. Ini juga menjadi sindiran untuk para pejabat agar saling memperkuat tindakan melalui kerja sama, bukan saling melempar dan menyalahkan," kata Pina, peserta aksi dari UIC. Dana hasil aksi solidaritas ini diserahkan kepada lembaga terkait yang berkonsentrasi pada penanggulangan bencana. "Kami menggalang dana 2 hari di kampus masing-masing, dana terkumpul Rp. 3.316.000 dari hanya 1-2 jam kita turun. Kita langsung berikan ke lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) di menara 165 TB Simatupang Selasa ini," kata anggota Majelis Pembina Komisariat PMII Unas Harsenda Sari. Yang menarik, sambung Sari, aksi ini sempat ditegur oleh Satgas Pemprov DKI. "Sahabat-sahabati Unas sempat ngecrek di lampu merah Pejaten Village, tapi ditegur oleh Satgas Pemprov DKI lantaran tak berizin. Untuk itu kami putuskan aksi di lingkungan kampus saja," tutup Sari tersenyum. (Doni Rao/Alhafiz K) Sumber: NU Online