Ekonomi Rakyat Kuat, Gerakan Radikalisme Susah Masuk

Klaten,
Lembaga Kajian Pemikiran Islam Pesantren Darul Afkar Klaten Jawa Tengah, mengadakan seminar dan dialog publik. Acara tersebut mengambil tema “Menangkal Radikslime dengan Memberdayakan Ekonomi Umat dan Memperkuat Ukhuwah Takmir Masjid”, Sabtu (31/10).

Pada kegiatan tersebut, lembaga yang diasuh oleh Wakil Ketua PCNU Klaten Dr Syamsul Bakri, MAg. mendatangkan tiga pembicara, yaitu Dr Syamsul Bakri, MAg., Dra. Komariyah (Konsultan Koperasi dan UMKM), dan Heri Prasetya (Konsultan Agrobisnis).

Syamsul Bakri menjelaskan mengenai faktor radikalisme dan cara menangkalnya. Ia mengatakan bahwa faktor radikalisme ada banyak, misalkan faktor pemahaman keagamaan yang dangkal, faktor politik, dan juga faktor ekonomi.

“Dengan demikian, cara menangkalnya pun dapat dilakukan dengan mempelajari agama kepada orang yang terpercaya dan ahli dana juga membangun ekonomi rakyat sehingga rakyat tidak mudah terpengaruh ajaran radikal yang banyak memberikan iming-iming,” terang Dosen IAIN Surakarta itu.

Sementara itu, narasumber lain Heri Prasetya menjelaskan bahwa pemberdayaan ekonomi rakyat itu tidak sulit. Cukup dengan memetakan potensi masyarakat dan daerah, membangun modal (tidak perlu besar), menganalisis kebutuhan pasar, dan membentuk jaringan yang kuat.

Heri mencontohkan strategi Koperasi Riski Jaya di bawah naungan Lembaga Kajian Pemikiran Islam Darul Afkar Klaten yang merintis usaha produksi dan distribusi pakan ternak dan produk-produk pertanian serta peternakan yang lain.

“Melalui cara tersebut, jama’ah diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap gerakan radikal dan mampu membangun langkah guna memberdayakan ekonomi dan memperkuat ukhuwah takmir masjid sehingga dapat mencerminkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” terang dia.

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Ceper, beserta lembaga dan banomnya. Berbagai perwakilan takmir masjid dan pondok pesantren di Klaten pun turut hadir dalam acara tersebut. (Ajie Najmuddin/Mukafi Niam)

Sumber: NU Online

Scroll to Top