
“Kita harus bangga di Indonesia masih ada PMII, NU dan pesantren,” kata Hanif Dhakiri, Sekkretaris Jendral Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) dalam Pelantikan Pengurus Cabang IKA-PMII Jepara di Hotel d’Season Bandengan, Jepara, Jawa Tengah. Dalam acara yang berlangsung Jumat (6/11) malam itu, Menteri Ketenagakerjaan RI ini berpandangan, lembaga yang bernaung di NU harus selalu siap berkompetisi dengan lembaga apa pun. Pesantren, misal Hanif, boleh mengelola SMA, SMP atau pun SMK tetapi ada yang tidak boleh ditinggalkan yakni tradisi salaf, nguri-nguri kitab kuning. “Siswa SMK yang bisa ngelas dan bisa baca kitab kuning ini kan luar biasa. Ini adalah nilai lebih kita menjaga khazanah budaya,” paparnya kepada ratusan hadirin. Sehingga khazanah budaya, lanjut dia, tetap dijaga. Lelaki 43 tahun itu menambahkan, NU merupakan satu-satu organisasi yang menjalankan “irasionalitas politik”. Saat Pilkada, para caleg NU lebih sering melakukan ziarah, sowan kiai minta restu, dan sebagainya. Meski demikian ada juga yang menjadi DPR. Hal itu tidak lain merupakan bentuk upaya spiritual juga didukung ikhtiar lahiriyah. Dalam kesempatan itu hadir Ketua Umum PB IKA-PMII Ahmad Muqowam, Ketua IKA PMII Jawa Tengah Noor Ahmad, dan ratusan tamu undangan. (Syaiful Mustaqim/Mahbib) Sumber: NU Online