Dalam rangka merespon perdagangan bebas antarnegara di kawasan Asia Tenggara terutama negara dalam lingkup ASEAN, Himpunan Pengusaha Santri Indonesia( HIPSI) NU akan mengadakan lawatan ke Malaysia dan Singapura. Lawatan bertajuk "HIPSI Gathering dan Business Visit to Singapore-Malaysia" ini rencananya akan diadakan pada 8 hingga 11 November tahun ini.

Kegiatan ini di samping menjadi momentum temu antarpengusaha santri di tanah air, juga akan ada pertemuan bisnis, studi banding ke beberapa Madrasah ternama di dua negara serta seminar kewirausahaan dan juga Ziarah ke Makam Aulia Habib Noh di Singapura. Demikian dikatakan Ketua Umum HIPSI Muhammad Ghozali, Kamis (5/11). Menurutnya, pemberlakuan MEA satu sisi berdampak positif bagi perkembangan ekonomi Indonesia tak terkecuali para pengusaha berlatar belakang santri sebab dapat meningkatkan kreativitas, daya saing dan terbukanya pemasaran produk yang lebih luas dan global. Namun ia juga mengingatkan dampak negatif bisa saja terjadi apabila kita terlambat menyikapi kebijakan ini seperti membanjirnya produk luar negeri, hilangnya kesempatan ekspor dikarenakan kualitas produk kita yang rendah dan banyaknya tenaga ahli asing yang lebih andal dan profesional. “Makanya kunjungan ke Malaysia dan Singapura nanti kita upayakan adanya kerja sama dengan pelaku usaha lokal sekaligus mendapatkan inspirasi, peluang dan relasi baru di sana.” Kunjungan selama 4 hari ini rencananya diikuti oleh 60 orang peserta anggota Hipsi NU yang diberangkatkan dari empat bandara yang berbeda seperti Jakarta, Yogyakarta, Pontianak, dan surabaya. Sementara Ketua Hipsi Lampung H Abdul Karim yang juga peserta dalam kegiatan ini menyatakan dukungan agar HIPSI Pusat mempromosikan produk unggulan Lampung pada kegiatan tersebut. “Dari Lampung kita ikutkan lima orang, masing-masing dari Bandar Lampung tiga orang, Pringsewu dan Lampung tengah satu orang. Insya Allah kita juga bawa produk lampung untuk kita promosi di sana,” kata H Abdul Halim. (Fatchurrahman/Alhafiz K) Sumber: NU Online