
BMT NU Harus Utamakan Kesejahteraan Warga Bukan Keuntungan
Jombang, Baitul Maal wat Tamwil Nahdhtul Ulama (BMT NU) tidak semata-mata berdiri untuk meraih keuntungan sebanyak mungkin, namun hendaknya tetap berpegang teguh pada perinsip sebagai jembatan kesejahteraan ekonomi warga masyarakat nahdliyin khususnya.
Demikian disampaikan Mohammad Muchlis Irawan, Sekretaris BMT NU Jombang. Menurutnya, BMT NU harus terus dikelola dalam perspektif organisasi bukan hanya sekedar memperoleh keuntungan dari nasabah-nasabahnya. “Kita ini mendirikan BMT NU dalam perspektif organisasi bukan hanya mendapat keuntungan dari nasabah,” katanya kepada saat ditemui di Graha Gus Dur, Ahad (20/12) lalu.
Lebih jauh Muhlis, sapaan akrabnya mengaku membangaun dan mengelola BMT NU bukan dalam perspektif organisasi akan lebih mudah, seperti halnya penerapan sistem di berbagai lembaga perekonomian makro yang lain. “Kalau kita tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat untuk masa panjangnya dan mengelola BMT sama seperti bank yang lain itu lebih mudah, kita tinggal mencari orang profesional untuk mengelolanya, selesai,” ungkapnya.
Namun yang juga kita bangun, kata dia, adalah kebersamaan dan upaya saling menjembatani kebutuhan masayarakat nahdliyin hingga mereka merasa saling memiliki dengan keberadaan BMT NU. “Bukan hanya perputaran keuangan yang kita terapkan, lebih dari itu kita juga mengupayakan membangun kebersamaan warga nahdliyin secara bersama-sama merasa saling memiliki melalui penerapan sistem ala organisasi itu,” kata Muhlis yang juga Ketua LKNU Jombang ini.
Disinggung terkait keberadaan kantor BMT NU Jombang, baik pusat atau cabang yang mayoritas satu bangunan dengan Kantor Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) dan Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama (MWCNU) setempat, ia mengungkapkan sebagai salah satu usaha membangun kebersamaan dan sinergitas masyarakat dengan NU. “Memang tidak boleh lepas dengan kantor PCNU atau MWCNU, karena hal itu juga membantu masyarakat untuk bersinergi dengan NU,” ungkapnya.
Pada pertengahan bulan Januari 2016, pihaknya merencanakan akan medirikan dua cabang BMT NU di Kecamatan Jogoroto dan Kesamben. Saat ini beberapa pengurus BMT NU pusat tengah mengkoordinasikan dengan pengurus MWCNU terkait sebagai pelaksa. (Syamsul Arifin/Fathoni)
Sumber: NU Online
