
Kelompok ekstrem memanfaatkan momen ketika para jamaah haji dan umrah datang ke Arab Saudi untuk menyebarluaskan ideologi mereka. Untuk itu, Kiai Said mengatakan Asbihu mesti berperan baik terutama bidang pelayana keagamaan bagi Nahdliyiin. Apalagi, berdasarkan Lembaga Survei Indonesia (2013) jumlah warga NU mencapai 36,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia. "Barang tentu para jamaah haji dan umrah itu, warga NU banyak," kata Kiai Said dalam acara pengukuhan Pengurus Pusat Asbihu di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (30/12). Lebih lanjut, dosen pascasarjana Islam Nusantara STAINU Jakarta ini mengatakan jangan sampai sepulang dari Arab mereka menyebarkan paham ekstrem, apalagi memusuhi amalan-amalan NU seperti yasinan, tahlilan, ziarah kubur, dan lain sebagainya. "Perang era sekarang adalah perang ideologi, untuk itu kita harus lawan juga dengan memberi pemahanan yang berimbang," katanya. Selain persoalan agama, Kiai Saaid juga meminta Asbihu NU memperhatikan sektor pengelolaan bisnis haji dan umrah ini. Ia meminta Asbihu NU untuk meningkatkan kualitas pelayanan tidak saja dalam kenyamanan perjalanan, tetapi juga penginapan dan makanan para jamaah. Selama ini, katanya, orang luar menganggap, NU selalu gagap dalam mengelola manajemen bisnis. "Untuk itu kita buktikan bahwa NU juga bisa dan profesional," pungkas pengasuh Pesantren Atsaqofah Ciganjur ini. (Faridur Rohman/Mahbib) Sumber: NU Online