Perwakilan dari lembaga dan badan otonom di lingkungan NU Kudus turut hadir di perhelatan rutin ini, di antaranya Lakpesdam, LAZISNU, MWCNU se-Kabupaten Kudus, Gerakan Pemuda Ansor, Banser, dan Ikatan Pelajar NU (IPNU).
Grup Rebana Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Kudus mengiringi pembacaan Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian berlanjut pembacaan istighotsah lalu rapat koordinasi oleh PCNU Kabupaten Kudus kepada perwakilan lembaga dan banom-banomnya.
Ketua PCNU Kabupaten Kudus H Abdul Hadi dalam kesempatan itu menekankan pentingnya meneladani tingkah laku Rasulullah. Ia juga mengingatkan, perkembangan situasi yang demikian cepat mesti menjadikan warga NU, khususnya para pelajar NU, selalu berpegang teguh paa ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
Rais Syuriah PCNU Kabupaten Kudus KH. Ulil Albab Arwani dalam mauidhahnya mengatakan, apa yang menjadi kebiasaan warga NU, yakni selapanan Lailatul Ijtima’ dan peringatan Maulid Nabi Muhammad mesti dilestarikan.
Menurutnya, kelahiran (maulid) Rasulullah adalah hari yang sangat agung daripada hari-hari yang lain, karena pada hari itulah kita mendapatkan nabi. “Adanya Nabi ini harus kita syukuri dan kita mesti merasa senang, dan selalu meniru perbuatan Nabi,” tuturnya. (Dedi Hermanto/Mahbib)
Sumber: NU OnlineLailatul Ijtima’ PCNU Kudus Dirangkai dengan Peringatan Maulid Nabi
Kudus, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kudus menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad dan pertemuan bulanan Lailatul Ijtima’ di Mushala PCNU Kabupaten Kudus Jalan Pramuka Nomor 20 Kudus, Jawa Tengah, Selasa (29/12) kemarin.
Perwakilan dari lembaga dan badan otonom di lingkungan NU Kudus turut hadir di perhelatan rutin ini, di antaranya Lakpesdam, LAZISNU, MWCNU se-Kabupaten Kudus, Gerakan Pemuda Ansor, Banser, dan Ikatan Pelajar NU (IPNU).
Grup Rebana Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Kudus mengiringi pembacaan Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian berlanjut pembacaan istighotsah lalu rapat koordinasi oleh PCNU Kabupaten Kudus kepada perwakilan lembaga dan banom-banomnya.
Ketua PCNU Kabupaten Kudus H Abdul Hadi dalam kesempatan itu menekankan pentingnya meneladani tingkah laku Rasulullah. Ia juga mengingatkan, perkembangan situasi yang demikian cepat mesti menjadikan warga NU, khususnya para pelajar NU, selalu berpegang teguh paa ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
Rais Syuriah PCNU Kabupaten Kudus KH. Ulil Albab Arwani dalam mauidhahnya mengatakan, apa yang menjadi kebiasaan warga NU, yakni selapanan Lailatul Ijtima’ dan peringatan Maulid Nabi Muhammad mesti dilestarikan.
Menurutnya, kelahiran (maulid) Rasulullah adalah hari yang sangat agung daripada hari-hari yang lain, karena pada hari itulah kita mendapatkan nabi. “Adanya Nabi ini harus kita syukuri dan kita mesti merasa senang, dan selalu meniru perbuatan Nabi,” tuturnya. (Dedi Hermanto/Mahbib)
Sumber: NU Online
Perwakilan dari lembaga dan badan otonom di lingkungan NU Kudus turut hadir di perhelatan rutin ini, di antaranya Lakpesdam, LAZISNU, MWCNU se-Kabupaten Kudus, Gerakan Pemuda Ansor, Banser, dan Ikatan Pelajar NU (IPNU).
Grup Rebana Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Kudus mengiringi pembacaan Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian berlanjut pembacaan istighotsah lalu rapat koordinasi oleh PCNU Kabupaten Kudus kepada perwakilan lembaga dan banom-banomnya.
Ketua PCNU Kabupaten Kudus H Abdul Hadi dalam kesempatan itu menekankan pentingnya meneladani tingkah laku Rasulullah. Ia juga mengingatkan, perkembangan situasi yang demikian cepat mesti menjadikan warga NU, khususnya para pelajar NU, selalu berpegang teguh paa ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
Rais Syuriah PCNU Kabupaten Kudus KH. Ulil Albab Arwani dalam mauidhahnya mengatakan, apa yang menjadi kebiasaan warga NU, yakni selapanan Lailatul Ijtima’ dan peringatan Maulid Nabi Muhammad mesti dilestarikan.
Menurutnya, kelahiran (maulid) Rasulullah adalah hari yang sangat agung daripada hari-hari yang lain, karena pada hari itulah kita mendapatkan nabi. “Adanya Nabi ini harus kita syukuri dan kita mesti merasa senang, dan selalu meniru perbuatan Nabi,” tuturnya. (Dedi Hermanto/Mahbib)
Sumber: NU Online