Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Ulama (NU) Luthful Ulum yang berlokasi di Dukuh Wonokerto, Desa Pasucen, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati memanfaatkan libur panjang semester 1 dengan kegiatan mengkaji kitab Majmu' karya Syekh Zaini Dahlan. Kitab ini dipilih untuk memantapkan pemahaman agama anak didik.

Kajian kitab tersebut diasuh Ustadz Ma'mur yang mengupas tentang pentingnya shalat lima waktu secara berjamaah. Kitab Majmu' yang dikaji anak didik MA NU Luthful Ulum ini memberikan dorongan kepada anak-anak untuk mengajak orang lain ke jalan yang benar, sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya. “Seseorang tidak boleh membiarkan orang lain, khususnya orang-orang dekat, seperti istri, anak, orang tua, cucu, kerabat, tetangga, dan lainnya dalam kubangan kedurhakaan dan kesesatan. Ia harus mengajak orang-orang tersebut ke jalan yang benar,” jelas Ustadz Ma’mur, Rabu (30/12). Lebih lanjut Ustadz Ma’mur menjelaskan, dalam konteks shalat misalnya, seseorang bisa masuk neraka jika membiarkan anak dan istrinya tidak mendirikan shalat. Lebih spesifik lagi, kitab ini mendorong umat Islam untuk menghidupkan masjid. “Masjid adalah baitullah (rumah Allah) yang harus diramaikan dengan ibadah dan kegiatan-kegiatan yang positif, seperti membaca shalawat, mengajarkan ilmu, bermusyawarah tentang urusan umat, dan lain-lain,” imbuhnya. Karena itu, Ma’mur menerangkan, masjid tidak boleh dibiarkan sepi tanpa kegiatan. Menengok masa Nabi Muhammad dulu, masjid mampu menjadi pusat pergerakan umat Islam. Nabi menjalankan ibadah shalat lima waktu, mengajarkan ilmu, mendiskusikan problem umat, dan mengatur siasat perang melawan musuh di masjid. “Saat itu, masjid benar-benar menjadi center of excellent di bidang peningkatan potensi umat di semua bidang,” tuturnya.
Anak didik MA NU Luthful Ulum mulai kelas X, XI, dan XII mengikuti kegiatan pengajian kitab ini dengan antusias. Sebagai pelajar NU, mereka sadar bahwa kemampuan menguasai kitab kuning adalah hal yang sangat penting. Kekayaan pemikiran ulama dalam menafsirkan Al-Qur'an dan Hadits dikaji dalam kitab kuning. Tapi tidak mudah membaca dan memahami kandungan kitab kuning. Anak didik harus menguasai ilmu nahwu dan sharaf sebagai modal utama membaca dan memahami teks-teks dalam kitab kuning. Meskipun sulit, anak didik MA NU Luthful Ulum sudah membuktikan kemahirannya dalam kitab kuning dengan menjadi juara 3 MQK (Musabaqah Qiraatil Kutub/Lomba Baca Kitab) bidang Tafsir, Hadits, Akhlak, dan Ushul Fiqih Tingkat Kabupaten Pati yang diadakan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati pada tahun 2013. Hal ini tidak lepas dari keseriusan madrasah ini dalam membekali anak didik kemampuan nahwu-sharaf, baik dalam kegiatan intrakurikuler (pagi hari) maupun ekstrakurikuler (siang dan malam hari). (Red: Mahbib) Sumber: NU Online