
RMINU Didik Guru-guru Pesantren Active Learning
Jakarta, Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU (RMINU) menyelenggarakan lokakarya Active Learning in School (ALIS) kepada 50 guru pondok pesantren dari berbagai daerah, antara lain Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Forum yang hasil kerja sama dengan Fakultas Pendidikan Sampoerna University ini berlangsung, 17-18 Desember 2015 di Auditorium Sampoerna University, Jakarta.
Agus Muhammad mewakili PP RMI-NU mengatakan bahwa workshop ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas guru-guru pesantren agar punya keterampilan yang dibutuhkan untuk mendidik santri-santrinya melalui metode yang lebih menarik dan atraktif. “Sudah banyak pesantren yang pendidikannya maju, pembelajarannya interaktif, manajemen dan administrasinya bagus. Tapi kalau dibandingkan dengan jumlah pesantren yang mencapai 27.241, pesantren yang seperti itu tidak sampai 1 persen,” katanya.
Karena itu, dia berharap peserta bisa memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai guru maupun pengelola sekolah agar pendidikan di pondok pesantren tidak ketinggalan dengan pendidikan di luar pesantren.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Pendidikan-Sampoerna University Soepriyatna menjelaskan pentingnya menerapkan pembelajaran aktif di pondok pesantren sehingga pembelajaran berlangsung secara menyenangkan, aktif, dan kreatif.
Lokakarya ini menyuguhkan beberapa materi seperti paradigma pembelajaran aktif; lingkungan sebagai media dan sumber belajar; penataan kelas, model-model pembelajaran aktif, penilaian otentik dan pengembangan rencana pembelajaran.
Tak hanya materi-materi tersebut, melalui workshop ini para guru akan melakukan latihan mengajar (microteaching) yang bernuasan Active Learning, sehingga workshop ini tidak hanya menyampaikan materi tetapi membekali peserta melalui kegiatan praktik. (Red: Mahbib)
Sumber: NU Online
