Skip to content

emka.web.id

Menu
  • Home
  • Indeks Artikel
  • Tutorial
  • Tentang Kami
Menu

Sulton Fatoni: Gus Dur Tak Keluar dari Jalur Fiqih

Posted on December 30, 2015 by Syauqi Wiryahasana
Semarang, Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Abdurrahman Wahid mengadakan bedah buku "The Wisdom of Gus Dur" karya Sulton Fatoni di aula Q Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Selasa (29/12).

Sulton yang juga ketua PBNU mengatakan, belum lama ini PBNU menerbitkan "Ahkamul Fuqaha", sebuah buku berisi kompilasi keputusan Nahdlatul Ulama dari sudut pandang fiqih atau kitab kuning dalam berbagai bidang. Keputusan tersebut diambil dari hasil forum resmi Muktamar dan Musyawarah Nasional Alim Ulama yang digelar mulai 1926 hingga 2010. Dari sinilah ia merasakan bahwa kontroversi yang selama ini dipahami dari Gus Dur tidak keluar dari jalur yang telah digariskan oleh PBNU. “Semua telah termaktub dalam keputusan-keputusan PBNU karena beliau selalu membaca maka dari itu beliau mampu melakukan aktualisasi-aktualisasi teks,” katanya. Tentang buku The Wisdom of Gus Dur, ia menyatakan kumpulan kata-kata bijak Gus Dur yang termuat di dalamnya bisa menjadi pengantar untuk pemikiran Gus Dur. “Kita bisa melihat Gus Dur sebagai sosok yang mampu melakukan aktualisasi teks-teks agama menjadi perilaku yang dikerjakan sehari-hari,” papar alumni Pesantren Sidogiri ini. Menurutnya, kita bisa mengkloning apa yang dialami Gus Dur untuk diterapkan pada peristiwa-peristiwa masa kini. Setidaknya, imbuh Sulton, terdapat tiga karakter kuat yang tak lepas dari Gus Dur, yakni  pertama, gerakan sosial; kedua, nilai-nilai luhur yang bisa menerobos apapun sebab nilai ini telah menjadi norma; ketiga, Gus Dur sebagai seorang aktivis memiliki target dan tujuan yang harus tercapai dalam tiap langkah dan geraknya. Dosen UIN Walisongo Muhammad Rikza Chamami selaku pembedah buku menyatakan bahwa Gus Dur merupakan penulis, pluralis dan milik semua bangsa. Berbagai gerak-gerik Gus Dur tak lepas dari pengaruh keluarga dan para leluhurnya, yakni Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di Tanah Jawa. Selain itu, gerakan Gus Dur tak lepas dari usaha memberikan rasa aman dan keadilan kepada siapapun, mengupayakan masyarakat berkualitas di sekitarnya, dan melakukan gerakan penguatan ekonomi. Dalam bedah buku ini hadir pula Romo Roni dan beberapa orang suster yang mendampingi. Selain bedah buku, petangnya Pengurus Rayon PMII Abdurrahman Wahid mengadakan tahlil bersama dan pengumuman pemenang lomba penulisan. (Zulfa/Mahbib)
Sumber: NU Online
Seedbacklink

Recent Posts

TENTANG EMKA.WEB>ID

EMKA.WEB.ID adalah blog seputar teknologi informasi, edukasi dan ke-NU-an yang hadir sejak tahun 2011. Kontak: kontak@emka.web.id.

©2024 emka.web.id Proudly powered by wpStatically