Skip to content

emka.web.id

Menu
  • Home
  • Indeks Artikel
  • Tutorial
  • Tentang Kami
Menu

IPNU-IPPNU Kudus Konsep Lakut Mirip KKN

Posted on January 13, 2016 by Syauqi Wiryahasana
Kudus, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) bersama Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Kudus tengah sibuk mempersiapkan jenjang pengkaderan formal Latihan Kader Utama (Lakut). Tak selayak pelaksanaan kaderisasi pada umumnya, sejak awal pengurus mengonsep Lakut kali ini mirip Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Dalam konsep ini, selama pelatihan berlangsung para peserta sehari-hari akan berbaur langsung dengan masyarakat setempat. Peserta secara berkelompok akan tinggal di rumah-rumah warga, namun jika masuk jadwal jam efektif mereka diwajibkan mengikuti kegiatan bersama di auditorium atau lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Pelaksanaan Lakut direncanakan akan berlangsung pada tanggal 4-8 Februari mendatang di desa wisata Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kudus. Tempat tersebut termasuk wilayah pinggir di kabupaten Kudus, memiliki tradisi pedesaan dengan penduduk yang tak cukup padat, namun telah secara resmi menjadi salah satu desa wisata di Kota Kretek ini. "Harapan para pengurus, selain pelaksanaan yang kita lakukan jauh berbeda dari kegiatan-kegiatan biasanya, pemilihan lokasi yang belum pernah dijangkau ini membawa misi menghidupkan kembali Ranting IPNU dan IPPNU Wonosoco. Jika sudah, nanti akan ditindaklanjuti oleh PAC IPNU bersama IPPNU Undaan. Biar bisa merangkul para remaja dan pelajar yang ada di Wonosoco lewat jamiyyahan remaja mushola atau remaja masjid," kata Ketua PC IPPNU Kudus Futuhal Hidayah. Untuk menyiapkan penyelenggaraan acara kaderisasi tersebut, Ahad malam lalu (10/1), PC IPNU-IPPNU Kudus menggelar diskusi bersama alumni di rumah salah satu pengurus PCNU Kudus, Agus Hari Ageng. Pertemuan di kediaman mantan pengurus IPNU Kudus yang terletak di Kecamatan Gebog itu berlangsung hingga dini hari. Salah satu alumni, Ayuna Turhamun mengungkapkan apresiasinya kepada pengurus yang masih tetap menjalin hubungan dengan alumni. Menurutnya, alumni berfungsi sebagai sistem pendukung dan tempat berbagi. "Silaturrahim dan sharing itu penting," katanya yang kini pengurus Gerakan Pemuda Ansor. Dalam pertemuan itu, ia menyoroti tentang urgensi kesiapan dan kesigapan panitia. "Kesiapan, kesigapan dan penyikapan dari panitia juga sangat dibutuhkan mengingat lokasi dan waktu, juga padatnya perencanaan jadwal sejak pra pelaksanaan, dari waktu pendaftaran sampai akhir proses. Semua terlibat dalam suksesi agenda ini, mulai panitia sendiri, pemateri, fasilitator, serta peserta. Rekrutmen pesertanya pun jangan sampe asal-asalan," ungkap mantan Wakil Ketua bidang Pengkaderan ini. Sementara Noor Zakiyah, salah satu alumni IPPNU yang hadir, berharap besar pada kedua banom yang berisikan anak-anak muda NU ini. "Semoga IPNU dan IPPNU makin berjaya dan memasyarakatkan diri agar keberadaan organisasi semakin kuat," ujarnya bersemangat. Ketua PC IPPNU Kudus Futuhal Hidayah mengatakan, “Tanggapan dan masukan dari para alumni akan pihaknya godok dan mantapkan lagi, yakni oleh para pengurus harian. Ini merupakan diskusi yang sangat bermakna," ujarnya. (Istahiyyah/Mahbib) Sumber: NU Online
Seedbacklink

Recent Posts

TENTANG EMKA.WEB>ID

EMKA.WEB.ID adalah blog seputar teknologi informasi, edukasi dan ke-NU-an yang hadir sejak tahun 2011. Kontak: kontak@emka.web.id.

©2024 emka.web.id Proudly powered by wpStatically