Jakarta,
Pengasuh Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Sumedang KH Muhammad Aliyuddin membahas pentingnya shalawat untuk Rasulullah SAW. Kiai Aliyuddin mengajak warga Sumedang untuk bershalawat dengan baik mengingat ganjaran luar biasa yang sudah menanti.
“Bershalawat kepada Nabi Muhammad merupakan salah satu ibadah yang sangat agung,” kata Kiai Aliyuddin pada peringatan maulid di Pesantren Al-Hikamussalafiyyah, Tanjungkerta, Sumedang, Kamis (8/1) malam.
Di hadapan 500 santri, para ustadz dan warga setempat, ia menyebut shalawat sebagai salah satu amalan ringan yang sangat besar pahala dan keutamaannya.
“Membaca shalawat dalam keadaan tidak khusyu seperti membacanya karena ingin dipuji orang sekali pun, mendapat pahala. Apalagi kalau khusyu,” ujarnya.
Menurutnya, derajat Rasulullah di sisi Allah begitu mulia dan tingginya. Bacaan shalawat bisa dijadikan mas kawin atau mahar. Inilah yang dilakukan oleh Nabi Adam ketika hendak menikahi Hawa. Atas petunjuk Allah, Nabi Adam diperintahkan memberikan mas kawin kepada Hawa yang berupa shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Pembacaan kitab Al-Barzanji dan kitab Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jilani pun turut dikumandangkan pada kegiatan peringatan maulid nabi ini. Semuanya tenggelam dalam keadaan yang khidmah, terang Ketua Panitia Ayi Abdul Kohar.
“Alhamdulilah, peringatan maulid ini berjalan lancar dan sukses. Semoga peringatan ini menambah rasa cinta kita kepada Beliau dengan terus menerus membaca shalawat,” tambanya. (Red Alhafiz K)
Sumber: NU Online