Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat menghadiri peluncuran kelompok diskusi, Diskursus Pemuda Kebangsaan (DPK) Kamis, (21/1) di lantai 8 Aula Gedung PBNU Kramat Raya, Jakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) DKI Jakarta. Hadir sebagai pembicara, Djarot menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara beragama dengan asas Pancasila sebagai dasar bernegara. “Indonesia memiliki kepribadian dan kebudayaan yang luhur, maka negara tidak boleh takluk dengan cara-cara kekerasan dan tidak boleh takut dengan cara-cara seperti itu,” ujar mantan Wali Kota Blitar itu dihadapan para mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta. Lebih lanjut ia mengatakan, negara Indonesia memiliki keberagaman tidak hanya agama tapi juga budaya. Sejak dahulu kala, kehidupan beragama di Indonesia begitu rukun penuh toleransi. “Jika sekarang keadaan itu berubah, maka tugas negara dan masyarakatlah yang harus menjaga agar negara ini tetap damai ditengah keberagaman,” tegasnya. Dia juga mengharapkan dengan terbentuknya forum Diskursus Pemuda Kebangsaan (DPK), para mahasiswa dan pemuda pada umumnya bisa turun di komunitas-komunitas daerahnya dan berbaur dengan masyarakat. “Saya harapkan tidak hanya berhenti di forum diskusi, tapi mau turun ke masyarakat karena bangsa dan negara membutuhkan peran generasi muda, utamanya dalam pemahaman agama yang baik dan benar,” ujarnya. Dalam diskusi bertema ‘Pemuda dan Pemahaman Kebebasan Beragama’ ini, PKC PMII DKI Jakarta juga menghadirkan Ketua Kanwil Kemenag DKI Jakarta Abdurrahman Harun, Wasekjen PP GP Ansor Masud Shaleh, Anggota FPDIP Jalaluddin Rahmat, dan Ketua Banteng Indonesia I Ketut Guna Arta. (Adi Sucipto Rahman/Fathoni) Sumber: NU Online
Wagub DKI: Negara Tak Boleh Takluk dengan Cara-cara Kekerasan
Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat menghadiri peluncuran kelompok diskusi, Diskursus Pemuda Kebangsaan (DPK) Kamis, (21/1) di lantai 8 Aula Gedung PBNU Kramat Raya, Jakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) DKI Jakarta. Hadir sebagai pembicara, Djarot menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara beragama dengan asas Pancasila sebagai dasar bernegara. “Indonesia memiliki kepribadian dan kebudayaan yang luhur, maka negara tidak boleh takluk dengan cara-cara kekerasan dan tidak boleh takut dengan cara-cara seperti itu,” ujar mantan Wali Kota Blitar itu dihadapan para mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta. Lebih lanjut ia mengatakan, negara Indonesia memiliki keberagaman tidak hanya agama tapi juga budaya. Sejak dahulu kala, kehidupan beragama di Indonesia begitu rukun penuh toleransi. “Jika sekarang keadaan itu berubah, maka tugas negara dan masyarakatlah yang harus menjaga agar negara ini tetap damai ditengah keberagaman,” tegasnya. Dia juga mengharapkan dengan terbentuknya forum Diskursus Pemuda Kebangsaan (DPK), para mahasiswa dan pemuda pada umumnya bisa turun di komunitas-komunitas daerahnya dan berbaur dengan masyarakat. “Saya harapkan tidak hanya berhenti di forum diskusi, tapi mau turun ke masyarakat karena bangsa dan negara membutuhkan peran generasi muda, utamanya dalam pemahaman agama yang baik dan benar,” ujarnya. Dalam diskusi bertema ‘Pemuda dan Pemahaman Kebebasan Beragama’ ini, PKC PMII DKI Jakarta juga menghadirkan Ketua Kanwil Kemenag DKI Jakarta Abdurrahman Harun, Wasekjen PP GP Ansor Masud Shaleh, Anggota FPDIP Jalaluddin Rahmat, dan Ketua Banteng Indonesia I Ketut Guna Arta. (Adi Sucipto Rahman/Fathoni) Sumber: NU Online