Apple tidak sendirian "melawan" FBI soal permintaan pembuatan backdoor di perangkat iPhone yang diduga milik teroris pelaku penembakan di San Bernardino. Perusahaan yang berpusat di Cupertino itu kini dibela oleh para penggemar beratnya.Bentuk dukungan dari para penggemar nantinya berupa demonstrasi secara serempak di puluhan kota besar Amerika Serikat. Nantinya, penggemar akan menyuarakan suaranya langsung di depan Apple Store.
Apa alasan di balik keputusan untuk "turun ke jalan" tersebut? Menurut seorang bernama Evan Greer, demonstrasi ini dilakukan demi privacy dan keamanan pengguna iPhone.
"Orang-orang berkumpul di depan Apple Store karena permintaan FBI kepada Apple bisa membuat kami semua (pengguna iPhone) kurang aman, tidak lagi aman," kata Greer, sebagaimana KompasTekno rangkum dari The Register, Rabu (24/2/2016).
"Enkripsi dan teknologi keamanan itu yang mengamankan rumah sakit, bandara, dan fasilitas pengelolaan air kami. Jika kami mengizinkan pemerintah untuk mulai memaksa perusahaan swasta membuat 'lubang' di pertahanan kritis ini, tidak lagi menjadi pertanyaan apabila backdoors akan dimanfaatkan oleh mereka yang ingin membuat kerugian," lanjutnya.
Demonstrasi itu sendiri bakal dijalankan di 40 kota sekaligus, termasuk New York, San Francisco, Chicago, Los Angeles, Boston, dan Palo Alto.
Aksi ini juga akan mampir di markas besar Apple di Cupertino dan kantor besar FBI di Washington DC.
Para demonstran pun sudah menyiapkan berbagai "senjata" untuk aksi ini. Salah satunya adalah dengan membawa banner berbentuk iPhone dengan ukuran jumbo bertuliskan, "Don't break my phone".
Sebelumnya, Hakim Federal telah secara resmi meminta Apple untuk membuat backdoor di iPhone yang diduga milik pelaku serangan teror. Namun, Apple menolak permintaan tersebut. Apple tetap teguh pada prinsip privasi pengguna.
Sumber:
KOMPAS Tekno